"Memiliki dunia yang memperlakukan kehidupan percintaan saya, seperti menonton acara olahraga, di mana kita kehilangan setiap permainan. Hal itu mengajarkan kita menjaga kehidupan pribadi menjadi lebih baik lagi," jelas Taylor.
Pemilik nama lengkap Taylor Alison Swift tersebut tak lupa menceritakan kegagalan yang telah dihadapinya, termasuk momen ditinggalkan teman dan naik turun kariernya dalam dunia musik.
Namun, tantangan itu tak membuatnya patah semangat, justru menguatkannya ketika menulis lagu, dan menjadikannya seorang bintang seperti sekarang.
"Dipermalukan di depan umum berulang kali pada usia muda sangat menyakitkan, tetapi justru membuat saya mendevaluasi gagasan itu menjadi lebih baik," tambah Taylor.
Dalam pidatonya, penyanyi asal Amerika Serikat itu juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang tua dan saudara laki-lakinya, Austin, yang telah mendukung mimpinya.
Lebih lanjut, Taylor tak lupa memberikan saran kepada para wisudawan untuk memilih hal yang benar-benar dibutuhkan dalam kehidupan.
"Kalian harus memilih tujuan hidup ini, karena kita punya waktu dan ruang. Pilihlah dengan cerdas," ujar Taylor.
Menurutnya, dalam hidup manusia pasti akan melakukan kesalahan, maka harus dihadapi dengan hati lapang.
"Kita dipimpin oleh naluri kita sebagai manusia, dan hanya perlu tarik napas, bernapas dalam-dalam sebelum menyelesaikannya," pungkas Taylor.