ADVERTISEMENT

Mantan Menteri Ini Sebut Indonesia Akan Lebih Baik dan Makmur Pasca-Jokowi, Siapa Dia?

Rabu, 18 Mei 2022 14:02 WIB

Share
Presiden Joko Widodo (Foto: Setkab)
Presiden Joko Widodo (Foto: Setkab)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Jelang habis masa jabatan yang tersisa 2,5 tahun lagi bagi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), tampaknya kritik terhadap pemerintahan semakin santer.

Kritik pada Jokowi dilayangkan oleh salah satu mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi di eranya, serta mantan Menteri Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahin (Gus Dur).

Dia adalah Rizal Ramliyang secara tegas mengatakan bahwa Indonesia akan lebih baik, damai, dan makmur pasca Jokowi.

 

Sebab, mantan Menteri ini menjelaskan dalam cuitannya di akun Twitter @RamliRizal, bahwa Islamofobia ‘berbayar’ akan dihapuskan, penegakan hukum anti-KKN akan lebih tegas, serta harga kebutuhan pokok akan diturunkan.

Indonesia akan lebih baik, damai & makmur pasca-Jokowi, krn 1) Islam-Phobia berbayar akan dihapuskan,  2) Penegakkan hukum anti-KKN akan lebih tegas, 3) Harga kebutuhan pokok akan diturunkan spt minyak goreng, listrik, LPG agar di kantong rakyat ada uang, 4) Pemilu Jujur Adil,” tulis @RizalRamli dalam cuitannya, dikutip pada Rabu (18/5/2022).

Selanjutnya, dia juga mengatakan bahwa ekonomi rakyat akan lebih baik di era pasca-Jokowi mendatang.

 

Ekonomi Rakyat pasti akan lebih baik pasca-Jokowi: 1) Kredit UKM akan ditingkatkan dari 18% kredit naionanal mrnjadi 30%, sehingga lapangan kerja akan naik, 2) Cicilan Utang ajan dikurangi dari Rp770 trilliun menjadi setengahnya. Penghematan cicilan untuk Internet gratis dll,” kata Rizal Ramli.

Lebih lanjut, Rizal Ramli juga mengatakan bahwa wibawa dan pengaruh Indonesia di internasional akan meningkat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT