ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Mulai Enek dengan Pencitraan

Selasa, 17 Mei 2022 08:23 WIB

Share
Kartun Obrolan Warteg: Mulai Enek dengan Pencitraan. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Obrolan Warteg: Mulai Enek dengan Pencitraan. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"TUMBEN lo diam saja bro, biasanya suka komentari masalah politik, meski lo bukan politikus?  tanya Yudi kepada sohibnya selagi maksi di warteg langganannya. 

“Gue lagi males ngomongin politik. Isinya tak jauh dari perdebatan dan saling menyudutkan, kata mas bro.

“Yah, namanya politik tak lepas dari adu argumentasi untuk menyatakan dan mempertahankan pendapat. Tak lepas pula dari strategi untuk meraih simpati masyarakat, di antaranya melalui pencitraan, jawab Yudi.

“Yah, soal terakhir yang lo sebutkan tadi gue mulai enek, kata mas bro ketus.

“Maksud lo soal pencitraan?  tanya Yudi.

“Betul. Saudara gue, teman teman gue di luar sana bilang mulai muak dengan para tokoh terlalu memaksakan diri dengan segala macam bentuk pencitraan,kata mas bro. Menggunakan strategi populisme dan politik identitas untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas sebagai capres.

Lah itu namanya politik, sah sah saja tidak dilarang, kata Heri menimpali.

“Betul tidak dilarang bro, tetapi kalau sudah kebablasan, rasanya enek juga. Mestinya sebagai tokoh negeri, pencitraan bukan menjadi prioritas,tetapi hasil kerja dan manfaat yang telah diberikan kepada rakyat. Kalau ke sana  kemari cuma cari panggung, tetapi hasilnya nol, buat apa, kata mas bro ketus.

“Lo kok jadi sewot. Apa karena ngiri nggak punya kemampuan dan kesempatan. Tidak memiliki fasilitas seperti mereka yang dengan mudahnya membangun pencitraan, tambah Heri.

“Siapa yang ngiri. Gue bukan mereka, dan mereka bukanlah gue yang apa adanya ini. Jangan asal nuduh.. jawab mas bro dengan suara tinggi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT