Tak hanya itu, Ajid menegaskan sejak menjabat sebagai RT 07 tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah dalam bentuk apapun.
“Karena selama ini enggak ada bantuan pemerintah sama sekali. Saya di sini tahun 2002 ga ada bantuan pemerintah dalam bentuk apa apa,” tuturnya.
Tiharom (43) salah satu warga RT07 yang terdampak krisis air mengaku keberatan jika harus membeli air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
“Sehari hari kita harus bawa dirigen pakai kendaraan. Kalau saya pakai perahu kurang lebih jaraknya 1km lebih untuk beli air kedepan. Harganya juga biasanya 1000 jadi naik 2000,” ujarnya, Senin (16/5/2022).
Tiharom mengatakan, warga dengan terpaksa menggunakan air laut untuk mengehemat debit air yang keluar.
“Kadang kadang pakai air laut terpaksa untuk menghemat jadi buat nyiram wc pakai air laut. Misalnya untuk lantai kamar mandi pakai air laut,” terangnya.
Tiharom berharap kesulitan yang dirasakan warga sekitar bisa ditangani dengan segera oleh pemerintah pusat.
“Kampung sini airnya bisa lancar lagi. Salurannya juga lancar,” tururnya.
Adapun saat ini pihak PDAM telah memberikan bantuan sejak Sabtu (14/5/2022). (CR06)