Ada Larangan Ekspor Gandum, Harga Pangan di Indonesia Bisa Naik

Senin 16 Mei 2022, 07:23 WIB
Ilustrasi gandum. (foto: ist)

Ilustrasi gandum. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat ekonomi sekaligus Direktur CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, bukan tidak mungkin akan terjadi krisis pangan apabila larangan ekspor gandum terus dilakukan oleh India. Untuk Indonesia sendiri, setiap tahunnya mengimpor gandum mencapai 11,7 ton.

"Imbas pelarangan ekspor gandum oleh India akan memicu krisis pangan secara global. Pemerintah harus bergerak cepat untuk mengantisipasi keadaan ini,"ujar Bhima saat dihubungi Poskota.co.id, Minggu 15 Mei 2022.

Menurutnya, jika tidak dilakukan langkah antisipasi, maka harga komoditas makanan di tanah air akan merangkak naik. Hal tersebut dipicu karena sebagian campurannya menggunakan gandum. Tidak hanya makanan, harga pakan ternak juga bisa naik karena pelarangan tersebut.

"Untuk itu, Indonesia harus melakukan berbagai langkah mitigasi. pengusaha di sektor makanan dan minum dan pelaku usaha ternak harus berkoordinasi mencari jalan keluar bersama pemerintah. Kita juga harus menghitung stok gandum yang dimiliki serta memetakan negara mana saja yang masih bisa mengekspor gandum," tambah Bhima.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pengusaha juga harus segera mencari alternatif bahan baku selain gandum seperti tepung jagung, singkong hingga sorgum yang banyak ditemukan di Indonesia.

"Ada beberapa negara yang potensial untuk antisipasi dampak kebijakan India ini, seperti Amerika Serikat, Argentina dan Kanada.  kontrak impor gandum dari negara ini harus dibuat dalam jangka waktu minimal 2 tahun ke depan karena banyak negara memperebutkan stok," kata Bhima. (cr04)

Berita Terkait

Dobel Ancaman Krisis Pangan

Senin 20 Jun 2022, 14:08 WIB
undefined
News Update