ADVERTISEMENT

Joe Biden Sulit ‘Jinakkan’ ASEAN untuk Menentang Invasi Rusia ke Ukraina

Sabtu, 14 Mei 2022 10:28 WIB

Share
Presiden Jokowi saat berfoto tepat di samping Presiden Joe Biden saat beramah-tamah dengan para pemimpin negara-negara ASEAN. (foto: twitter/Jokowi Widodo @jokowi )
Presiden Jokowi saat berfoto tepat di samping Presiden Joe Biden saat beramah-tamah dengan para pemimpin negara-negara ASEAN. (foto: twitter/Jokowi Widodo @jokowi )

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Myanmar tidak ikut dalam pertemua AS-ASEAN ini. ASEAN telah melarang Myanmar, dalam krisis sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021—dari mengirim semua kecuali para pemimpin non-pemerintah ke pertemuan ASEAN.

Pemerintahan Biden mengutuk kudeta militer yang menyebabkan penggulingan Suu Kyi. Dia dinyatakan bersalah oleh pengadilan militer bulan lalu atas korupsi dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara dalam kasus pertama dari beberapa kasus korupsi yang menimpanya. Suu Kyi telah membantah tuduhan tersebut.

Kurt Campbell, koordinator untuk Urusan Indo-Pasifik di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan pemerintah mengharapkan pembicaraan pribadi akan “langsung, sopan, tetapi mungkin kadang-kadang sedikit tidak nyaman” karena AS dan anggota ASEAN tidak berada di jalur yang sama. halaman yang sama pada semua masalah.

Dia menambahkan pemerintah ingin melihat kelompok itu “memainkan peran yang lebih dalam terlibat dalam diplomasi kritis tentang langkah selanjutnya” di Myanmar.

Sementara itu, terkait dengan rebutan pengaruh dengan China di Asia Tenggara, pihak AS menyampaikan adalam bahasa yang berhati-hati.

Pada bulan November saja, China menjanjikan US$1,5 miliar dalam bantuan pembangunan ke negara-negara Asean selama tiga tahun untuk memerangi Covid dan mendorong pemulihan ekonomi.

"Kami perlu meningkatkan permainan kami di Asia Tenggara," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan. 

"Kami tidak meminta negara-negara untuk membuat pilihan antara Amerika Serikat dan China. Namun, kami ingin menjelaskan bahwa Amerika Serikat mencari hubungan yang lebih kuat," seperti dilansir Bangkok Post. (*/win)
 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT