ADVERTISEMENT

Gawat! IKN Nusantara Masuk Radius Serangan Rudal Hipersonik, Gubernur Lemhanas: Negara Sekelas China dan AS Hingga NATO Juga Tak Mampu Tangkal Serangan Rudal Ini

Sabtu, 14 Mei 2022 16:46 WIB

Share
Ilustrasi Titik Nol Ibu Kota Negara (dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi Titik Nol Ibu Kota Negara (dok. Kementerian PUPR)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto menyebutkan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur berada di radius serangan rudal hipersonik dari negara-negara besar.

Negara sekelas Amerika Serikat maupun China sekalipun NATO tak mampu menangkal serangan rudal jenis tersebut. 
  
Hal itu dibocorkan Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto saat webinar dengan tema 'IKN dalam dinamika keamanan regional dan refleksi identitas Global Indonesia,' Kamis (12/5/2022) lalu.

Menurut Andi risiko terhadap pertahanan ini berdasarkan letak geografis IKN Nusantara itu sendiri.

"Kecenderungan perang di ibu kota itu terjadi pada ibu kota negara yang letaknya sangat dekat dengan perbatasan-perbatasan darat, sangat dekat dengan pelabuhan. Semakin dekat dengan pelabuhan utama, semakin dekat dengan perbatasan, maka kecenderungan perang ibu kotanya semakin meningkat," kata Andi.

Ia pun membandingkan dengan Jakarta yang dinilai lebih aman dibanding IKN Nusantara. "Jakarta yang memiliki pelabuhan besar, dinilai memiliki kecenderungan terjadi perang di ibu kota negara. Namun lokasi Jakarta yang jauh dari perbatasan daratan dengan negara lain, membuat kemungkinan itu cenderung menjauh," tandasnya.

Sementara untuk lokasi IKN Nusantara, kecenderungan meningkatnya karena mendekati perbatasan darat. Kemudian pelabuhan terdekatnya yang terbesar, Makassar dan Morowali. Lebih dalam Andi melihat topografi ketika terjadi perang di ibu kota negara akan bersifat perang dirgantara. 

"Kondisi sekitar Nusantara yang dinilai lebih memungkinkan adanya perang udara dibanding darat dan laut. Dengan melihat topografi ini, pertempuran pertama dan utama di ibu kota Nusantara, sifatnya pertempuran dirgantara, pertempuran udara," ucapnya.

Tantangan yang dihadapi, lokasi Nusantara berada di radius serangan rudal hipersonik dari negara-negara besar. Sementara sampai saat ini, belum ada negara yang mampu menghentikan jenis rudal tersebut.

"Tantangan utama kita, kerawanan pertahanan Nusantaranya yang utama, masuk ke radius rudal hipersonik negara-negara besar. Itu tantangan utama digelar pertahanan Nusantara. Rudal hipersonik ini bagi saya ancaman utama untuk gelar Nusantara," ujarnya.

"Jangankan kita, negara seperti Amerika Serikat, NATO, maupun China, sampai saat ini tidak punya kemampuan untuk menangkal rudal itu," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT