Terlalu Banyak Obral Janji, Bulog Diminta Fokus Distribusi Migor Sampai ke Masyarakat

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak Bulog untuk tidak banyak berwacana dan obral janji terkait upaya normalisasi harga minyak goreng (migor) curah. 

Bulog, kata dia, sebaiknya langsung kerja ekstra keras segera mempersiapkan distribusi migor curah dengan baik agar sampai ke tangan masyarakat yang berhak. Ia juga mengingatkan Bulog jangan melulu tenggelam pada birokrasi dan koordinasi antar kementerian.

"Amanat kepada Bulog kan sudah hampir tiga minggu, namun tata niaga migor curah di lapangan tidak memperlihatkan perubahan yang berarti. Migor curah masih langka dan harga masih jauh di atas HET," kata Mulyanto kepada Poskota, Jumat (13/5/2022).

Mulyanto juga meminta Kemenperin dan Kemendag harus mempercepat proses kerja Bulog ini. Termasuk pengaturan kebijakan teknis dan koordinasi serta penyiapan pendanaan sebagai modal kerja pembelian migor dari produsen. 

Sebab, argometer kebijakan pelarangan ekspor CPO berjalan terus dengan harga mahal yang harus dibayar pemerintah.

Menurut data pusat informasi harga pangan strategis (PIHPS) Nasional per (12/5), harga migor curah masih bertengger di angka Rp 19.000 per kilogram dengan HET sebesar Rp 15.500 per kilogram. 

Mulyanto mendapat laporan di pasar muncul berbagai merek baru migor kemasan.  Artinya kemungkinan terjadinya re-packing migor curah menjadi migor kemasan sangat terbuka.

Belum lagi peluang terjadinya penyimpangan migor curah ke pihak yang tidak berhak, seperti industri makanan dan minuman, perhotelan serta pariwisata.

Selain itu, kata Mulyanto, dari sisi produksi juga tidak jelas terkait berapa banyak migor curah yang sudah digelontorkan.

"Jangan-jangan masih jauh di bawah target komitmen yang ditetapkan. Sementara penyelundupan CPO dan turunannya ke negara tetangga makin marak," katanya.