ADVERTISEMENT

Hepatitis Akut Kian Mengkhwatirkan, DKI Didesak Keluarkan SE Panduan Pencegahan 

Kamis, 12 Mei 2022 14:28 WIB

Share
Ilustrasi hepatitis akut. (ilustrator: poskota/Suroso imam utomo)
Ilustrasi hepatitis akut. (ilustrator: poskota/Suroso imam utomo)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Kasus misterius hepatitis akut kian hari kian mengkhawatirkan, hingga hari ini, Kamis (12/5) di wilayah DKI Jakarta terdapat 21 pengidap penyakit yang diduga hepatitis akut. 

Terlebih Dari 21 kasus, 14 orang termasuk tiga yang meninggal berusia kurang dari 16 tahun. 

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Idris Ahmad mendesak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran (SE) panduan pencegahan hepatitis di lingkungan sekolah. Hal ini menyusul kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mulai dilaksanakan 100% hari ini 12 Mei 2022. 

"Kasus hepatitis akut ini bertambah setiap harinya, kita harus siaga mencegah penularan di sekolah-sekolah yang mengadakan PTM 100%. Kami harap ada surat edaran kepada kepala sekolah yang berisi langkah-langkah pencegahan. Harus dievaluasi juga keputusan PTM 100% ini, jangan menunggu banyak kasus," kata Idris dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/5). 

Legislator Kebon Sirih itu menjelaskan, bahwa tindakan ini penting dilakukan karena kasus hepatitis akut ini menular di kalangan usia anak-anak. 

"Penyakit ini menyasar usia anak-anak. Mereka adalah kelompok rentan sehingga penyakit ini bisa berakibat serius dan menyebabkan kematian. Kita harus lindungi anak-anak kita dari ancaman ini," tutur Idris. 

Selain itu, ia menilai pencegahan di ruang-ruang publik seperti tempat bermain, mall, penitipan anak dan tempat lain yang berpotensi ada penularan juga penting dilakukan. 

"Bukan hanya di sekolah, di ruang publik juga harus ditingkatkan lagi kebiasaan hidup bersihnya. Saat ini kan sudah melonggar karena angka covid menurun," tandasnya. 

Perlu diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB), pada kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology). Penyakit ini menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, sejak 15 April 2022.   

Sebelumnya, Eks Direktur Penyakit Menular World Health Organization (WHO) Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menegaskan bahwa Indonesia perlu waspada tetapi jangan panik yang tak beralasan.   

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT