Senada dengan Dr. Iskandar, Direktur Executive Partner Politik Indonesia AB Solissa mengatakan, sikap terbuka Nasdem untuk mendukung Erick Thohir sebagai bakal Capres sangat beralasan, jika melihat pada hasil survei beberapa lembaga survei yang menempatkan Erick Thohir sebagai kandidat Capres terkuat dari non partai politik.
“Harus diakui bahwa nama Erick Thohir muncul dibeberapa lembaga survei kredibel sebagai calon presiden dengan elektabilitas yang cukup kompetitif. Selain itu, prestasi Erick dalam melakukan restrukturisasi dan upaya perbaikan di lingkup kementerian BUMN semakin mengangkat namanya sebagai salah satu menteri Jokowi paling berprestasi di kabinet Indonesia Maju,” kata Solissa, Rabu (11/5).
Sebagaimana diketahui, DPP Nasdem telah meminta kepada DPW partai itu di seluruh Indonesia untuk menyiapkan tiga nama yang akan direkomendasikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem di Jakarta. Ketiga nama itulah yang akan diputuskan menjadi bakal bakal capres-cawapres Nadem tahun 2024.
Menurut Solissa, Partai Nasdem punya referensi yang komplit dalam mendorong nama Capres untuk di calonkan di Pemilu nanti. Bahkan, lanjut Solissa, Nasdem tidak sembarangan mendorong seseorang sebelum mengetahui sepak terjang orang yang diusulkan.
“Nasdem punya track record yang baik dalam dua kali pilpres dengan mendorong Jokowi yang dua kali pula memenangkan kompetisi. Pertimbangan lainnya menurut saya, Erick Thohir punya profiling sebagai anak muda sukses yang datang dari luar Jawa (Sumatera). Dengan begitu, Erick bisa dikomplementerkan dengan figur siapa saja dari Pulau Jawa,” jelasnya.
“Dalam leksikon politik Indonesia, kombinasi pasangan capres-cawapres dari Jawa dan luar Jawa masih relevan hingga saat ini. Nah, tinggal konteksnya dibalik. Erick yang berasal dari luar Jawa diposisikan sebagai capres karena prestasinya yang mumpuni, dipaketkan dengan figur Jawa yang juga punya nilai jual serta repotasi yang baik di masyarakat,” tutupnya. (*)