ADVERTISEMENT

Telponan Sama Eks Pacar Bini Dibenamkan ke Ember 

Selasa, 10 Mei 2022 06:20 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JIKA istri telponan melulu sama mantan pacar, apa sih ruginya? Tapi Rijal, 40, tak bisa menerima. Dinilai jadi ancaman rumahtangga, Tanti, 30, ditegurnya. Tapi karena ngeyel, suami jadi jengkel. Istri dianiaya dan muka dibenamkan ke ember. Tak terima jadi korban KDRT Tanti pun melapor ke Polres Cirebon.

Tak semua pacar bisa naik status jadi isrtri. Sebaliknya yang bukan pacar, tahu-tahu malah jadi ibunya anak-anak. Ini namanya jodoh di tangan Tuhan, manusia hanya bisa berencana, tapi Yang Di Atas yang menentukan. Dan, siapapun yang menjadi suami harus dibekteni (berbakti), tanpa gangguan memori kepada kekasih lama.

Tapi tak semua istri bisa melakukan hal itu, contohnya Tanti dari Weru Kabupaten Cirebon ini. Meski sudah menikah dengan duda Rijal, dia masih belum bisa melupakan kekasih lamanya, Giyanto,  32. Buktinya, ketika mantan doi telepon diterimanya dengan ceria, tanpa merasa bersalah pada suami. Katanya, “Alah, hanya telpon ini, apa sih ruginya?”

Dulu Giyanto memang bersaing dengan Rijal untuk memperebutkan Tanti. Duda Rijal yang lebih bangkotan dalam urusan perempuan, dengan mudah menggeser posisi Giyanto. Jika ada lembaga survei yang mencermati, elektabilitas Giyanto makin menurun, sementara Rijal semakin melejit prosentasenya. Sayangnya, tak ada lembaga survei yang kurang kerjaan. “Ngapain orang rebutan pacar disuervei segala.”

Meski belum punya rumah sendiri, secara ekonomi Rijal lebih mapan karena sudah memiliki pekerjaan tetap. Sedangkan Giyanto masih pekerja serabutan, rejekinya masih rog-rog asem (jarang-jarang), karena tergantung obyekan yang diperoleh. Karena itulah dia tereliminnasi. Teman-teman pun lalu menghiburnya, “Kamu masih muda, bisa dapat yang lebih cantik kaya artis, yang kentut saja diliput.”

Awalnya Gyanto mencoba melupakan Tanti, sayangnya cewek pengganti belum juga dapat, apa lagi yang artis, yang nungging saja disyuting. Karenanya setelah setahun berlalu dia mencoba telpon mantan kekasih. Ternyata Tanti masih mau mengangkat dan menanggapinya dengan hangat. Giyanto seperti dapat karpet merah, telepon melulu.

Pedenya Tanti, meski di depan suami telepon Giyanto diangkat dengan tenang, tanpa berpesan jangan telepon dulu ada Satpam. Lama-lama Rijal jadi cemburu. Dia lalu mengingatkan, “Teleponan melulum lama-lama bisa jadi CLBK!” Ternyata Tanti menyangkalnya, sehingga dia malah mengatakan, “Ya enggaklah, memangnya gua ABG.”

Tapi usai Lebaran ini, Tanti masih melayani telepon mantan doi, sehingga minta layanan makan siang saja tertunda, Rijal jadi emosi. HP istri langsung dirampas dan dibanting. Selanjutnya ditempeleng berulang kali dan kemudian dibawa ke kamar mendi, muka istri dibenamkan ke ember berulang kali, sehingga kelenger. Tapi kemudian Rijal kasihan juga, dihitung sampai 10 sudah bangun lagi langsung dilarikan ke RS Gunung Jati.

Namun demikian keluarga Tanti tak terima, Rijal tetap dilaporkan ke Polres Cirebon dengan pasal KDRT. Dalam pemeriksaan dia menjawab lancar-lancar saja. “Saya cemburu, karena dia telepon-teleponan melulu sama mantan doi, sampai saya diacuhkan. Langsung saya tempeleng....,” katanya tanpa merasa bersalah.”

Tapi nempelengnya kayak petinju, ya KO-lah. (GTS)

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT