HORE !!! mudik lagi. Mudik lagi. Ungkapan ini kembali terdengar setelah dua tahun warga tidak bisa melaksanakan mudik pasca merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia.
Ya, masyarakat pun berbondong-bondong pulang kampung bersama keluarganya. Mereka memanfaatkan momen mudik ini untuk bertemu dengan keluarganya. Apalagi, banyak di antara warga yang memang sudah dua tahun benar-benar tidak pulang kampung.
Tidak mengherankan jika warga mulai mempersiapkan diri untuk mudik karena ingin bertemu sanak saudara yang selama dua tahun hanya bisa disampaikan melalui medsos, seperti Whatsapp, Instagram, Facebook maupun lainnya. Salah seorang di antaranya Mas Jarwo, warga Cipondoh, Kota Tangerang.
Sejak seminggu menjelang Lebaran, ia mulai bersiap-siap untuk mudik ke Ngawi, Jawa Timur. Tidak lupa, Mas Jarwo membayar zakat di masjid yang ada di lingkungan rumahnya.
“Biar mudik nyaman, bayar zakat dulu di masjid dekat rumah. Kita cari rejezi di Tangerang, masa bayar zakat di kampung halaman, ga fair dong,” celetuk Mas Jarwo kepada jamaah masjid.
Memang baiknya begitu, kalau mencari rejeki di Tangerang, ya bayar zakatnya di Tangerang. “Pertama biar bisa membantu warga tak mampu atas zakat yang kita bayar, termasuk zakat mal atau penghasilan. Ini bisa membantu mereka,” kata ustadz yang kebetulan ada di masjid.
Setelah membayar zakat sekeluarga, mereka pun mudik ke Ngawi untuk bertemu dengan kedua orangtuanya yang kebetulan masih hidup. Kebetulan, Mas Jarwo dan istrinya satu kampung, sama-sama di Ngawi. “Jadi lebih irit,” ceritanya sambil nyengir disela-sela siap-siap menjalankan mobilnya ke kampung halaman.
Apa yang dilakukan Mas Jarwo ini ikut juga dirasakan pemudik lain. Mereka ada yang mudik menggunakan motor, mobil, naik angkutan umum seperti kereta, bus, kapal api dan yang lebih keren pesawat terbang. Tujuannya sama, bersilaturahmi ke keluarga masing-masing.
Enaknya untuk pemudik, pemerintah dibantu aparat terkait mempersiapkan moda transportasi yang nyaman dan aman. Terlepas dari ada beberapa kekurangan, ini masih dirasakan wajar.
Mas Jarwo pun merasa senang bisa mudik lagi. Apalagi untuk mengarah di Ngawi, ia melewati jalan Tol Cawang – Kali Kangkung, Semarang yang diberlakukan one way alias satu arah. “Kayaknya enak nih mudik tahun ini, terima kasih pemerintah. Kita jadi ketemu keluarga di kampung,” tutup Mas Jarwo. (tiyo)