JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan, karena menggunakan pesawat sewaan milik Maskapai Garuda Indonesia yang dicat ulang dengan warna merah putih.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, ada tiga alasan Jokowi tidak menggunakan fasilitas negara untuk terbang ke negeri Paman Sam tersebut.
"Pertama, perjalan yang sangat jauh jika pakai pesawat Presiden bisa dua kali transit. Kalau transit dua kali, berarti setiap tempat ada tim advance. Nah ini hanya satu kali,” kata Heru kepada wartawan, Selasa 10 Mei 2022.
Alasan kedua, lanjut Heru, pesawat Presiden hanya mampu menampung 48 orang, sedangkan, tim delegasi yang berangkat seluruhnya berjumlah 62 orang.
Alasan ketiga, efisiensi tim advance dalam mengamankan tempat Jokowi mendarat.
"Bahkan, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia delegasi yang berisi jajaran menteri bisa satu pesawat dengan Presiden Jokowi. Hal ini pun memudahkan koordinasi pengamanan,” sambungnya.
"Semua menteri yang ikut bisa satu pesawat pulang pergi, dan tim advance akan ikut kembali bersama pesawat itu. Sehingga lebih efisien,” papar Heru.
Mantan Menpora Roy Suryo heran, pesawat bernomor B-777-300ER milik maskapai Garuda Indonesia yang dipakai Jokowi dan romboingan justru dicat ulang.
Diketahui dalam foto yang dirilis di media sosial Jokowi, nampak pesawat Garuda itu telah dicat dengan warna merah putih. Selain itu ada logo Garuda dan tulisan ‘Republik Indonesia’, mirip tulisan yang ada di pesawat kepresidenan.
"Intinya soal EFISIENSI,Negara sdh punya B-737-BBJ dgn keamanan Super-priority, Anti-Rudal. Juga kenapa B-777-300ER harus (repot2) di-CAT BARU (+Logo SetNeg juga) kalau hanya “Sewa” dari Garuda?,” tulis Roy Suryo.
Mantan kader Partai Demokrat itu juga mempertanyakan jumlah rombongan yang ikut ke AS. Pihak istana sendiri menyebut jumlah tim delagasi sekitar 62 orang. Sementara pesawat kepresidenan hanya mampu menampung 48 orang.