ADVERTISEMENT

Parah! Susi Pudjiastuti Dibilang Kacang Lupa Kulit, Gegara Dianggap Sering Kritik Jokowi, Netizen: Sakit Hati!

Sabtu, 7 Mei 2022 12:28 WIB

Share
olah twitter dan google
olah twitter dan google

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Mantan Meteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti belakangan dinilai banyak mengomentati kebijakan-kebijakan pemerintah Jokowi baik melalui media massa maupun media sosial (Medos). 

Tak heran, wanita hanya lulusan SMA itu pun banyak diserang Netizen dan disebut sakit hati setelah di reshuffle Jokowi.

“Susi kalo sdh pendukung Jokowi yg ada di berita langsung nyinyir, tp kalo si gotbener .. dia membisu tanpa nyiyir .. hehe
------------  
haha .. kamu ketahuann – pasti sakit hati!! makanya jadi kacang jgn lupa kulit, anda sdh diangkat setinggi jidat, malah lupa diri ..
WALUH NTE,” tulis pemilik akun twitter @tis** seperti dikutip Poskota.co.id, Sabtu (7/5/2022). 

 

Cuitan warganet tersebut pun rupannya mendapat tanggapan dari pemilik pesawat penerbangan Susi Air itu,  Ia menanggapinya dengan memberi tanda emoticon tawa beberapa kali. Bahkan, cuitan itu pun di screen shoot dan dipostingnya kembali oleh Susi.

Namun, tak sedikit juga banyak netizen yang membela wanita yang sempat terkenal dengan jargon ‘tenggelamkan’ tersebut. Menurutnya, saat menjadi menteri Susui pejabat yang tegas dan bersih. Jokkowi pun patut berterima kasih terhadap kinerja Susi.

“Jokowi mesti berterima kasih ke bu susi yg sdh memberi contoh kerja mentri yg bersih dan tegas… tdk spt menperindak yg di atur mafia, mensos yg korup dsb…,” tulis @Nodle15696.
Sebagaimana diketahui, saat Ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal. 

Namanya bahkan dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.

Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil, penelitian menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12% . (*/deny)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT