JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai mahakarya anak negeri saat Salat Id di pelataran luar stadion yang terletak di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 2 Mei lalu.
Merespon hal itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyebut Anies minim prestasi. Pasalnya, ucapan tersebut kurang beretika dan menunjukan bahwa penyebutan JIS sebgai mahakarya itu beserta acaranya, ternyata Anies lebih fokus pada kampanye 2024.
"Ucapan mahakarya menunjukkan kesan lebih fokus ke kampanye untuk 2024 daripada kepada warga DKI yang tersisihkan, padahal Anies masih terima gaji. Ini kurang beretika," ujar Gilbert dalam keterangannya, Rabu (4/5).
Legislator Kebon Sirih ini mengatakan, kata-kata yang dilontarkan Anies itu seperti sudah ditata tetapi tidak menyebut sumbangsih yang diberikan dan terlibat sejak awal.
"Pembangunan JIS hampir mangkrak hingga akhirnya Pusat turun tangan menalangi 80% biaya. Rencana sudah ada lebih dari sepuluh tahun dimulai Gubernur sebelumnya, tapi tidak disebutkan sedikitpun. Ini sesuatu yang tidak baik, kurang etis, seakan ingin mengatakan karya pribadi," beber Gilbert.
Mantan Wakil Rektor Akademik UKI itu juga mempertanyakan, kenapa Anies tidak membanggakan tugu sepeda, tugu bambu sebagai monumental?.
"Sebaiknya ucapan mahakarya kemarin diikuti juga permintaan maaf kepada para korban banjir, mereka yang tidak memiliki rumah yang layak, korban kebakaran tanpa rumah dan kegagalan memenuhi janji kampanye," tandasnya.
Gilbert juga mencontohkan, seorang pelukis tidak pernah menyatakan lukisannya sendiri sebagai mahakarya, karena orang lain yang akan memujinya.
"Bukan diri sendiri yang memuji (narsisme). Pernyataan JIS mahakarya adalah hyperbola karena di kota lain di luar negeri itu merupakan standar stadion," pungkas Gilbert.
Diketahui sebelumnya, Anies menyebut ibadah Salat Idul Fitri ini adalah momen bersejarah mengingat JIS baru dipakai perdana.
Dia berterima kasih kepada pihak yang telah bekerja keras membangun stadion berstandar internasional itu.