JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Pekerja antar paket online atau biasa disapa kurir online terpaksa terus bekerja walaupun dimasa Lebaran Idul Fitri.
Hal ini disebabkan karena banyaknya masyarakat yang meminati belanja online ketimbang belanja langsung. Terlebih dimasa pemulihan pandemi Covid-19 seperti ini.
Nicko (30) biasa disapa, salah satu pekerja di expedisi pengiriman online, rela tak dapat mudik Lebaran. Hal ini dikarenakan tingginya masyarakat yang membeli dan mengirim paket lebaran melalui jasa pengiriman online.
"Ya, sekali naganter paket bisa 140an paket (selama bulan Ramadan), dan itu ada 4 ret dalam sehari. Bisa kelar jam 9 sampai jam 10 malam dari jam 7 pagi," ujar Nicko salah satu pekerja jasa pengiriman online kepada Poskota di wilayah bilangan Jakarta timur, Minggu (1/5/2022).
Nicko menjelaskan, sebelum memasuki bulan suci ramadhan paket pengiriman biasanya hanya mencapai 120 hingga 150 paket perhari dan dibagi 4 rate.
"Biasanya paling banyak 120 sampe 150 perhari, sekarang ya 3 kali lipat dari biasanya," tutur Nicko.
Selama bulan ramdhan, tak ada libur yang ia rasakan, hujan dan panas pun menjadi santapannya acap kali ia mengantar paket.
Tak hanya itu, terkadang ia pun merasakan sakit dibagian pinggang dan punggung akibat banyaknya paket yang diantar.
"Ya kalau hujan saya neduh, abis hujan saya antarkan lagi, karena kan tidak tahu isi dalamnya apa. Jadi takut ajah keujanan barangnya rusak, jadi kita yang disalahin. Ya walaupun badan pada sakit, kita rasain dan nikmatin aja," tutur Nicko.
Pria asal Bandung, Jawa Barat itu juga mengungkapkan, pada ramadhan kali ini, ia tak bisa pulang kampung lantaran tak dapat libur.
"Saya tetap masuk, cuma pas lebarannya ajah saya libur sehari, besoknya udah masuk lagi. Ya mau gimana lagi dari pada dipotong gaji," tandasnya.