ADVERTISEMENT

Mahfud MD Tampar Rektor ITK Budi Santosa yang Sebut Hijab Penutup Kepala Manusia Gurun: Salah Besar!

Minggu, 1 Mei 2022 15:31 WIB

Share
Kolase foto Mahfud MD dan Rektor ITK Budi Santosa. (foto: diolah dari google)
Kolase foto Mahfud MD dan Rektor ITK Budi Santosa. (foto: diolah dari google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Menkopolhukam Mahfud MD menampar Rektor ITK, Profesor Budi Santosa Purwokartiko terkait postingan 'senang mahasiswi tidak pakai penutup kepala ala manusia gurun.

Menurut Mahfud melabeli mereka yang menutup kepala sebagai 'manusia gurun' adalah salah besar.

Menurut Mahfud, model penutup kepala termasuk budaya Indonesia oleh sebab itu setiap daerah memiliki ciri khas berbeda.

"Pakaian yang Islami adalah niat menutup aurat dan sopan. Maka itu menuduh orang pakai penutup kepala spt jilbab ala Indonesia, Melayu, Jawa, dll sbg manusia gurun adl salah besar," kata Mahfud melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, dikutip Minggu 1 Mei 2022.

Sebelumnya, viral kabar seorang Rektor ITK menghina hijab atau jilbab, penutup kepala yang dipakai perempuan Muslim.

Orang tersebut bernama Budi Santosa Purwokartiko, seorang bergelar professor yang menjabat Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK).

Melalui tulisan di Facebooknya, sang Rektor Budi Santosa Purwokartiko sebut hijab adalah penutup kepala manusia gurun. 

Budi menyebut hijab adalah penutup kepala manusia gurun, serta menyebut mahasiswa yang diwawancarainya tidak memakai itu dan openminded.

Adapun, tulisan Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko selengkapnya adalah sebagai berikut:

Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri. Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa. Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5% sisi kanan populasi mahasiswa. Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8 dan 3.9. Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8 , 8.5 bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145 bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa. Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan dan asisten lab atau asisten dosen. Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha2 untuk mendukung cita2nya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dsb. Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata2nya juga jauh dari kata2 langit:insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dsb. Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi2 di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang. Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada 2 cowok dan sisanya cewek. Dari 14,, ada 2 tidak hadir. Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar2 openmind. Mereka mencari Tuhan ke negara2 maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang2nya pandai bercerita tanpa karya teknologi. (yono)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT