Suami Merantau 1,5 Tahun Tapi Bini Kok Melahirkan?

Sabtu 30 Apr 2022, 08:03 WIB
Nah Ini Dia, edisi: Suami Merantau 1,5 Tahun Tapi Bini Kok Melahirkan? (Ilustrasto: ucha)

Nah Ini Dia, edisi: Suami Merantau 1,5 Tahun Tapi Bini Kok Melahirkan? (Ilustrasto: ucha)

Suami, Merantau, Melahirkan,  bayinya dibuang,

Suami Merantau 1,5 Tahun Tapi Bini Kok Melahirkan?

Suami Merantau 1,5 Tahun Tapi Bini Kok Melahirkan?
ANEH juga bayinya Ny. Tartik (33), dari Pati (Jateng) ini. Suaminya, Ruslan, 35, sudah 1,5 tahun merantau Papua, tapi kok bisa hamil dan melahirkan? Ternyata ada “saham” lain, sehingga saking malunya Tartik punya anak lain bapak, terpaksa bayinya dibuang di dekat kandang kambing.

Merantau ke luar pulau nan jauh demi keluarga, itu dalam Islam termasuk jihad. Tapi jika kemudian bertahun-tahun tak pulang karena lupa keluarga, itu namanya jadi .....jahat! Kasihan kan istri dan anak-anak di rumah. Katanya punya suami, tapi tak pernah pulang. Katanya punya bapak, tapi  bapaknya juga tak pernah kirim uang demi anak-anak dan istrinya. Jadi kalau kemudian ada lelaki lain yang “menyelamatkan”, jangan disalahkan.

Nasib Ny. Tartik warga Pucak Wangi Kabupaten Pati seperti itulah! Sekitar 1,5 tahun lalu Ruslan pamit mau cari penghidupan baru ke Papua Barat, sebab hidup di Pati tak ada perubahan secara ekonomi. Selama beberapa bulan Ruslan masih kirim uang dan selalu kontak lewat HP. Tapi setelah itu petttt.....tak ada kabar beritanya lagi.

Katanya tempat kerja Ruslan di Kaimana. Jika di sini, jangan-jangan dia terpesona sama keindahan “Senja di Kaimana” seperti yang pernah dipopulerkan penyanyi Alfian tahun 1960-an. Karena Ruslan jadi lupa keluarga, jangan-jangan terpikat  wanita lain di sana. Gara-gara diusap oleh tangan halus mulus seorang dara, Ruslan jadi lupa anak istri.

Tak pernah berberita, tak pernah kirim arta (uang).

 Anggap saja Ruslan hilang karena jadi korban kekejaman KKB, maka Tartik tak lagi mengharap kembalinya suami. Tapi rasa sepi selalu menghantui sehari-hari, sampai kemudian terdeteksi oleh Panto, 35, tetangga sendiri. Maklum, lelaki satu ini memang termasuk pengamat wanita, bukan pengamat politik. Namun demikian Panto juga puny politik pendekatan untuk menghadapi wanita kesepian.

Panto tahu persis bahwa Tartik selalu kesepian, sehingga asetnya nganggur. Panto tahu persis itu, sehingga pelan-pelan mendekati, terutama pendekatan keuangan. Tartik memang makin sulit ekonominya, sehingga BLT-nya Panto diterima tanpa rasa curiga. Tapi sejak itu tetangga “subita” itu makin agresip, sehingga ketika kemudian pendekatan goyangan dilakukan, dia tak mampu menolak, apa lagi selama ini memang tak pernah merasakan kehangatan malam.

Entah berapa kali Panto menggoyang Tartik, tahu-tahu hamil. Makin kalut lagi dia, sebab Panto tak mau tanggungjawab karena ada istri. Padahal kehamilan perutnya makin lama makin membesar, dan kemudian Tartik melahirkan.. Tapi karena malu punya suami jauh di rantau kok punya anak, dia berpikiran pendek dengan membuang bayi itu dekat kandang kambing.

Tak ayal tangisan bayi itu membuat gempar. Polisi dengan cepat menemukan pelakunya. Tartik beralasan, karena kesepian dia tak bisa menolak ketika “diselamatkan” oleh Panto. Berdasarkan pengakuan itu Panto pun ditangkap dan mengakui segala perbuatannya. Keduanya kena pidana; yang satu gara-gara buang bayi, yang satunya lagi gara-gara buang badan setelah hamili orang.

Berita Terkait
News Update