Salat Ied di Stadion JIS, Ini Larangan dan Ketentuan yang Diterapkan Selama Jalannya Ibadah

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Antusiasme masyarakat untuk menjalankan Salat Idul Fitri (Salat Ied) sangat tinggi. 

Semua direncanakan hanya untuk 8 ribu jamaah, namun karena antusiasme masyarakat, daya tampund ditambah menjadi 20 ribu jamaah.

Namun, ada larangan dan ketentuan yang diterapkan selama berlangsungnya Salat Ied di Stadion JIS.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar salat Idul Fitri 1443 Hijriah di Stadion JIS yang terletak di Tanjung Priuk, Jakarta Utara, dengan kapasitas 20 ribu jamaah. 

Kepala Bagian Mental Spiritual Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta, Aceng Zaini membenarkan, jumlah kapasitas ditambah mencapai sebanyak 20 ribu jemaah yang bisa ditampung pada penyelenggaraan Shalat Ied di Stadion JIS. 

"Jadi diperkirakan antisipasi 20 ribuan gitu lah. Jemaah laki-lakinya kalau enggak salah (diperkirakan) 12 ribu, perempuannya maksimal 10 ribu lah,"  kata Aceng biasa disapa, saat dihubungi, Jumat, (29/4). 

Anak buah Anies ini menjelaskan, bahwa penambahan jumlah kapasitas tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi membludaknya masyarakat yang ingin menunaikan ibadah di stadion berlisensi FIFA itu. 

"Tadinya tuh 8 ribu jamaah udah paling maksimal, tapi ternyata antusias masyarakat melebihi itu. Akhirnya ditambah lagi concourse sisi selatannya, antisipasinya saja itu," ucapnya. 

Diberitakan sebelumnya, pihak Stadion JIS menerapkan sejumlah larangan dan ketentuan yang diperbolehkan dan dilarang kepada para jemaah selama jalannya ibadah salat Ied di stadion tersebut.  

Kemudian, selama proses ibadah, jemaah tidak diperbolehkan untuk membawa makanan dan minuman dengan kemasan sekali pakai, dan membuang sampah sembarangan.  

"Menyuarakan ujaran kebencian, rasisme, seksisme dan vandalisme. Jika terjadi, maka pengunjung akan dikeluarkan dari barisan salat," tulis laman instagram @jakintstadium yang dikutip, Jumat (29/4).