ADVERTISEMENT

Gunung Anak Krakatau Siaga, Menko PMK Pastikan Masih Aman Dilintasi Pemudik

Jumat, 29 April 2022 15:07 WIB

Share
Anak gunung Krakatau. (ist)
Anak gunung Krakatau. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, status dari Gunung Anak Krakatau  meningkat ke level III atau siaga, dari sebelumnya level II atau waspada. 

Kenaikan status level Gunung Anak Krakatau jadi siaga ini diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut dan hingga saat ini masih dalam periode erupsi dan guguran/longsoran.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Provinsi Lampung, dikhawatirkan mengganggu aktivitas perjalanan masyarakat khususnya para pemudik yang menyebrang menggunakan angkutan laut maupun angkutan udara.  

Dalam rangka Hazard Asessment (Identifikasi Bahaya), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, bersama Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Kepala PVMBG Hendra Gunawan melakukan inspeksi gabungan ke Pulau Gunung Anak Krakatau melalui udara, pada Kamis (28/4/2022).

Hazard Asessment yang dilakukan dalam inspeksi gabungan melihat dari sisi bahaya primer maupun skunder di Pulau Gunung Anak Krakatau.

Usai inspeksi dari udara, Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan, kondisi dari Gunung Anak Krakatau sampai saat ini masih kondusif. Dia pun menegaskan isu Gunung Anak Krakatau yang tengah gawat tidak benar.

"Sepanjang pengamatan langsung di dekat Gn. Anak krakatau, sudah dipastikan kondisinya Insya Allah aman. Karena itu kalau ada isu bahwa Anak Krakatau sedang gawat itu tidak benar," ujarnya. 

Muhadjir mengatakan, sampai saat ini kondisi sekitar Gunung Anak Krakatau masih aman untuk dilintasi oleh angkutan, tetapi tidak mendekati wilayah Gunung Anak Krakatau setidaknya dalam radius 5 kilometer.

"Karena itu mereka yang akan menyeberang dalam rangka mudik ini Insya Allah sambil berdoa mudah-mudahan tidak akan ada aral melintang yang disebabkan aktivitas Anak Krakatau," tuturnya.

Dia menyampaikan, hal itu telah berdasarkan bukti ilmiah dari kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terbukti aman.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT