ADVERTISEMENT

Belanja Negara Capai Rp1.062 Triliun, Jokowi Minta Jangan untuk Membeli Barang Impor

Jumat, 29 April 2022 20:36 WIB

Share
Presiden Joko Widodo. (Foto/Instagram@jokowi)
Presiden Joko Widodo. (Foto/Instagram@jokowi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo tegaskan bahwa potensi belanja barang dan modal serta jasa mencapai Rp1.062 triliun, karena itu belanja yang sangat besar tersebut jangan digunakan barang-barang Impor.

"Saya ingatkan lagi, potensi belanja barang dan modal dan jasa di pusat ini ada Rp526 triliun, di daerah Rp535 triliun. Artinya, total sudah Rp1.062 triliun plus BUMN Rp420 triliun. Ini angka yang besar sekali," ujar Presiden dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2022, di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (28/4/2022).

"Jangan sampai, sekali lagi, angka yang sangat besar sekali ini dibelanjakan untuk barang-barang impor sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang meningkat," tegas Kepala Negara.

Presiden meminta arahkan semuanya pembelian ke produk-produk dalam negeri.

"Hilangkan, kurangi sebanyak-banyaknya pembelian produk impor," tambahnya.

Di saat yang bersamaan, Presiden meminta jajarannya untuk menyiapkan kapasitas produksi nasional.

Presiden juga mendorong pembuatan kebijakan yang berpihak bagi industri substitusi impor yang memproduksi kebutuhan dalam negeri, serta melakukan pendampingan bagi UMKM agar naik kelas.

Presiden meminta percepatan proses hilirisasi Industri yang dilakukan di dalam negeri.

Misalnya, mendorong daerah-daerah yang memiliki pertambangan untuk segera membangun smelter sehingga nilai tambah akan meningkat berlipat-lipat dan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya.

"Sekali lagi saya ingatkan, jangan kita hanya menjadi negara pengekspor bahan mentah, pengekspor raw material, stop," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT