PALESTINA, POSKOTA.CO.ID - Pejabat Hamas Ismail Haniyeh menyebutkan masalah Palestina tidak dapat diselesaikan di meja perundingan.
"Gelombang baru perlawanan telah terbentuk dan masalah Yerusalem, Masjid Al Aqsa, hak untuk kembali, dan pembebasan tahanan tidak dapat diselesaikan di meja perundingan," ucapnya.
Dia juga menyinggung Yerusalem lebih jauh dalam pidato pada hari Selasa (26/4/2022) seperti dikutip dari Irib.
"Hari ini terjadi peristiwa-peristiwa besar yang dipengaruhi oleh kejadian di Yerusalem."
Operasi perlawanan Palestina juga tidak luput dari bahasan Ismail Haniyeh.
"Operasi ini memiliki poin penting yang menekankan bahwa opsi perlawanan adalah pilihan rakyat kita dan opsi strategis untuk meraih kebebasan menunaikan salat di Masjid Al Aqsa.”
Dia melanjutkan,"Operasi heroik ini menunjukkan pentingnya Tepi Barat dan perjuangan orang-orang saleh dalam menghadapi rezim Zionis dilakukan sebagai bagian dari keseimbangan kekuatan dalam konflik."
Di samping itu Ismail Haniyeh menilai Israel sedang melegitimasi keberadaannya.
Hal ini dilakukan Israel melalui normalisasi hubungan dengan para pemimpin sejumlah negara Arab sehingga berisiko menghancurkan perjuangan Palestina. ***
