Alhamdulillah, Lebaran Kemungkinan Bareng

Rabu 27 Apr 2022, 06:01 WIB
Ilustrasi malam takbiran. (kartunis: poskota/suroso imam utomo)

Ilustrasi malam takbiran. (kartunis: poskota/suroso imam utomo)

Oleh: Hari Bukhari, Wartawan Poskota

HARI Raya Idul Fitri 1443 Hijriah di Indonesia ada kemungkinan dirayakan secara bersamaan. Hal ini dimungkinkan setelah Kementerian Agama menyatakan secara hisab posisi hilal awal Syawal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 1 Mei atau 29 Ramadhan 1443 Hijriah.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan pada 1 Mei tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS.

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Dengan demikian, 1 Syawal atau Idul Fitri 2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei. Namun, penetapannya baru akan diumumkan setelah menggelar sidang isbat 1 Syawal 1443 Hijriah pada Minggu, setelah proses pengamatan hilal di 99 titik pemantauan.

Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal, yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H.

Pernyataan  Kemenag juga diperkuat oleh Profesor Riset Astronomi Astrofisika, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Thomas Djamaluddin yang memprediksi 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri 2022 diperkirakan jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022.

Thomas Djamaluddin menyebutkan posisi kriteria berada di area perbatasan. Wilayah Sabang sedikit memenuhi kriteria. Dengan hisab yang dilakukan di Sumatera juga memenuhi kalau menggunakan elongasi deosentrik. Kalimantan dan Jawa sudah memenuhi. Hasil rukyat pada sidang isbat akan diterima. Ini akan seragam bahwa 1 Syawal jatuh pada 2 Mei.

Thomas menjelaskan posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS. Tingginya sudah di atas 3 derajat, tetapi elongasinya sekitar 6,4 derajat.

Sebelumnya umat muslim di Indonesia dalam memulai puasa pada 1 ramadan berbeda. Muhammadiyah telah memutuskan bahwa 1 ramadan pada hari Sabtu 2 April. Sementara Pemerintah menetapkan melalui sidang isbat bahwa awal ramadan pada hari Minggu 3 April.

News Update