JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Lebaran tinggal menghitung hari, tidak terasa bulan Ramadan sebentar lagi akan berakhir. Masyarakat bersiap membagikan parcel dan hampers.
Setiap tahunnya menjelang momen lebaran, sebagian besar masyarakat di Indonesia memanfaatkan momen ini untuk saling bersilaturahmi serta berbagi parcel dan hampers kepada keluarga, kerabat hingga para tetangga.
Pada umumnya masyarakat kerap membagikan parcel dan hampers sebagai tradisi di hari raya, namun apakah Anda tahu makna istilah serta perbedaan parcel dan hampers?
Saat dulu, masyarakat lebih mengenal istilah ‘parcel’, namun kini telah muncul istilah baru yakni hampers. Sebagian besar masyarakat berpikir bahwa keduanya hampir memiliki kesamaan yaitu ‘sesuatu yang diberikan pada hari raya’.
Dalam KBBI, kata ‘parsel’ memiliki arti bingkisan yang berisi berbagai hadiah seperti aneka kue, makanan dan minuman dalam kaleng, barang pecah belah, yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan kepada orang-orang tertentu pada hari raya.
Namun, kata ‘hampers’ tidak ditemukan dalam KBBI karena merupakan istilah baru yang dipakai oleh masyarakat saat ini.
Merujuk pada Cambridge Dictionary, kata ‘parcel’ berarti suatu benda atau kumpulan benda yang dibungkus kertas sehingga dapat dikirimkan melalui pos.
Sedangkan, ‘hampers’ memiliki arti sebuah kotak yang berisikan makanan dan minuman yang biasanya diberikan sebagai hadiah misalnya pada saat perayaan hari raya.
Waduh! 2 Pencuri Ambil Rokok & Uang Jutaan Rupiah
Parcel memiliki ciri khas, yakni suatu pemberian yang disusun secara bertumpuk dan dibungkus dengan kotak serta kertas seperti halnya mengirim paket pada umumnya.
Sedangkan, hampers saat ini lebih kekinian karena bentuknya yang lebih tersusun atau tertata rapi dalam keranjang sehingga lebih menarik perhatian banyak kalangan.
Nah itulah pembahasan mengenai parcel dan hampers, sehingga dapat mengetahui makna istilah serta perbedaan dari parcel dan hampers, khususnya bagi Anda yang hendak membagikan atau menerima bingkisan dari orang lain saat hari raya Lebaran. (Jihan Hanifah)
