Tingkat Kecelakaan hingga 70 %, Menhub Batasi Pemudik dengan Menggunakan Motor Saat Lebaran 

Minggu 24 Apr 2022, 11:35 WIB
Pemudik menggunakan motor beresiko tinggi dalam kecelakakan dibandingan dengan pengguna transportasi lain. (Ist)

Pemudik menggunakan motor beresiko tinggi dalam kecelakakan dibandingan dengan pengguna transportasi lain. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian menilai mudik menggunakan sepeda motor mempunyai resiko yang lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan transportasi lainnya. 

Menurutnya, moda transportasi motor lebih baik digunakan untuk mudik jarak dekat.

Dari data yang diperoleh,  total kecelakaan tahun lalu sebanyak 23 ribu, sebesar 70 persen melibatkan sepeda motor. Oleh karena itu, mudik menggunakan sepeda motor lebih baik digunakan dalam aktifitas mudik dalam kota. 

“Sesuai regulasi, sepeda motor adalah alat transportasi untuk jarak pendek. Itu sebabnya, kami mengimbau masyarakat tak mudik memakai motor,” ujar Direktur Angkutan Jalan dalam webinar "Mudik Sehat, Silaturahmi di Era Pandemi" yang digelar Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Minggu (24/4/2022).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pemerintah mendorong pesepeda motor mengikuti program mudik gratis menggunakan bus. Adapun sepeda motor bisa diangkut menggunakan truk dan diambil di titik penjemputan. Dengan demikian, pemudik bisa memakai sepeda motor saat berada di kampung halaman.

"Tahun ini, jumlah pemudik sepeda motor diprediksi mencapai 16,9 juta orang dari total pemudik 85,5 juta orang, naik 31,5 persen dari 2019. Kendaraan pribadi mendominasi moda transportasi mudik, dengan perincian sepeda motor 16,9 juta dan mobil 22,9 juta, lalu bus 14,1 juta, pesawat 8,9 juta, dan kereta api 7,6 juta,"tambahnya.

Untuk tahun ini, Kemenhub mengerahkan 686 unit bus dengan kapasitas 20.580 penumpang dan 60 unit truk dengan kapasitas tampung 1.920 unit sepeda motor.

Kemenhub juga menyediakan balik gratis dengan 180 unit bus dan 5.400 penumpang serta 32 truk dengan kapasitas tampung 960 unit motor.

Kemenhub, kata dia, memprediksi lonjakan arus mudik terjadi pada 28 April hingga 1 Mei 2022, sedangkan arus balik 6-9 Mei 2022. Kemenhub sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperlancar arus mudik dan balik.

Adapun manajemen rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan adalah contra flow,sistem satu arah, ganjil genap, dan pengalihan arus lalu lintas dari jalur utama ke jalan-jalan alternatif. Namun, pihak kepolisian nantinya diberikan diskresi untuk mengatur lalu lintas sesuai keadaan di lapangan.

Kemenhub, juga menetapkan pengaturan pembatasan operasional angkutan barang. Di jalan tol, pembatasan itu berlaku 28-1 Mei 2022 untuk arus mudik, sedangkan arus balik 6-9 Mei 2022. Di jalan nontol, pembatasan itu berlaku untuk arus mudik 28-1 Mei 2022, sedangkan arus balik 6-9 Mei 2022.

Berita Terkait

News Update