JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres), KH Ma'ruf Amin mengatakan saat ini Pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk kembali memenuhi ketersediaan dan menstabilkan harga minyak goreng.
"Termasuk dengan melakukan penindakan terhadap pihak-pihak yang diduga menjadi penyebab terjadinya krisis minyak goreng di tanah air," terang Wapres dalam keterangannya usai meresmikan Pembukaan Fasilitas Riset Pangan sebagai Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Jalan Yogya-Wonosari Km 31.5, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (22/04/2022).
Dalam keterangannya hadir Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
"Saya kira pemerintah berusaha untuk memenuhi (ketersediaan) minyak goreng. Karena itu pertama tentu pemerintah sedang melakukan upaya penindakan tegas terhadap mereka yang melakukan ekspor minyak goreng secara ilegal," tutur Wapres.
Wapres mengatakan Presiden pun telah memberikan perintah agar mafia minyak goreng diusut tuntas. "Minyak goreng yang mestinya jatah dalam negeri dieskpor secara ilegal. Saya kira Presiden sudah tegas agar itu diusut tuntas," ujarnya.
Adapun mengenai harga, Wapres menyebutkan bahwa pemerintah terus berusaha mempertahankan harga yang terjangkau khususnya untuk minyak goreng curah.
"Untuk harga saya kira yang harus kita pertahankan harga yang curah. Kalau harga yang kemasan itu memang mengikuti tentu harga keekonomian," terang Wapres.
Wapres menandaskan harga minyak goreng curah ini oleh pemerintah tetap ditekan (salah satunya) melalui upaya-upaya operasi pasar.
Dengan begitu, kata Wapres, diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama harga-harga minyak goreng bisa kembali normal. Sebagaimana harga-harga yang sebelumnya sempat naik kini mulai berangsur turun.
"Dan kita harapkan nanti dengan adanya tindakan-tindakan pemerintah, (seperti) pengawasan, kemudian operasi pasar, maka (ketersediaan dan harga) minyak gorang ini akan kembali normal seperti sedia kala," harapnya. (johara)