JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Banyak orang membaca doa terlebih dahulu sebelum membatalkan puasanya. Namun, sebagian lainya justru lebih dulu batalkan puasa ketimbang membaca doa berbuka puasa. Lantas mana cara buka puasa yang benar?
Rasulullah SAW dan para sahabat telah menjelaskan doa buka puasa sesuai sunnah. Mungkin diantara kita membaca doa buka puasa yang berbeda, namun tak mengurangi maknanya untuk mengucap syukur atas karunia Allah SWT.
Beberapa diantaranya menempatkan doa buka puasa di awal sebelum berbuka, namun beberapa diantaranya membatalkannya terlebih dahulu kemudian baru berdoa. Buka puasa merupakan ibadah yang mendapatkan pahala.
Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
لاَيَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: Manusia senantiasa di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka (Hadist Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093).
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
“Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.”
Artinya: Ya Allah untukmu aku berpuasa dan kepada mu aku beriman dan dengan rezeki mu aku berbuka. Dengan rahmat mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Ketika waktunya berbuka puasa, Rasulullah pernah bersabda mengenai tata cara berbuka puasa yang benar, menurut HR Abu Daud:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.”
Artinya: Telah dihilangkan dahaga, telah basah kerongkongan dan semoga ada pahala yang ditetapkan sekaligus ditetapkan Allah SWT. (Hadist Shahih Riwayat Abu Daud 2/306).
Maka sebaiknya, berbuka puasalah terlebih dahulu kemudian baru membaca doa berbuka puasa seperti tertera dalam doa fi’il madhy. Sebagian ulama tidak menetapkan kapan doa berbuka puasa harus diucapkan. (Rizki Febianto)
.jpg)
