ADVERTISEMENT

Resmikan Gedung BAZNAS, Wapres Tegaskan Pemerintah Berupaya Tekan Angka Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19

Rabu, 20 April 2022 21:46 WIB

Share
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Peluncuran Program 5000 Santripreneur dan Peresmian Gedung BAZNAS. (johara)
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Peluncuran Program 5000 Santripreneur dan Peresmian Gedung BAZNAS. (johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Potret kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, terutama akibat himpitan ekonomi selama pandemi Covid-19 mewabah.

Berbagai upaya dilakukan Pemerintah agar angka kemiskinan menurun.

"Pemerintah terus  meningkatkan alokasi dana bantuan sosial untuk menopang daya beli masyarakat. Namun bantuan sosial dari pemerintah tersebut masih belum mencukupi untuk menanggulangi kebutuhan masyarakat,” tutur Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin pada acara Peluncuran Program 5000 Santripreneur dan Peresmian Gedung BAZNAS di Kantor Pusat BAZNAS Jalan Matraman Raya No. 134, Jakarta Timur, Rabu (20/04/2022) sore.

Oleh karena itu, lanjut Wapres, pengumpulan ZIS (zakat, infak dan sedekah) diperlukan sebagai pola distribusi pendapatan antarkelompok masyarakat, sekaligus menjadi salah satu jalan keluar umat dari jerat kemiskinan.

Wapres menuturkan bahwa perlu upaya ekstra untuk meningkatkan penghimpunan ZIS melalui BAZNAS, dengan harapan target sebesar Rp26 triliun pada tahun 2022 dapat tercapai. 

"Bahkan menurutnya penghimpunan ZIS melalui BAZNAS berpotensi lebih tinggi, seiring dengan membaiknya perekonomian nasional pasca pandemi," tutur Wapres.

Wapres menjelaskan untuk  mencapai target tersebut di atas, saya berharap agar Kampanye Optimalisasi Pengumpulan ZIS dan DSKL melalui BAZNAS, harus dilakukan secara lebih profesional.

Adapun langkah-langkah penting untuk mendukung kampanye tersebut, menurut Wapres, yang pertama adalah perbaikan tata kelola ZIS yang profesional, transparan, dan akuntabel.

Sedangkan Ketua BAZNAS Noor Achmad melaporkan bahwa pada 2022 ini BAZNAS menargetkan pengumpulan ZIS sebesar Rp26 triliun dengan sekitar 46 juta penerima manfaat.

"Tapi kita harapkan nanti ada 400 juta yang semula mustahik menjadi muzaki untuk seluruh Indonesia dan santripreneur adalah bagian dari hal tersebut,” tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Agus Johara
Editor: Sumiyati
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT