ADVERTISEMENT

PSI Diprediksi Bakal Gagal Lagi di 2024, Refly Harun: Karena Kerjaannya Cuma Kritik Anies Doang!

Rabu, 20 April 2022 10:43 WIB

Share
Partai Solidaritas Indonesia. (Foto: Ist).
Partai Solidaritas Indonesia. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik yang juga pakar hukum tata negara, Refly Harun, menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpotensi akan menerima kegagalan kembali pada pemilu 2024. Apalagi, jagoan PSI Tsamara Amany saat ini baru saja keluar dari partai tersebut.

“Dengan segala permohonan maaf, saya tidak yakin PSI bisa melangkah ke 2024,” kata Refly, dikutip dari Channel YouTube Refly Harun, Rabu (20/4/2022).

Sejak awal muncul, PSI dikenal sebagai partainya kaum milenial. Branding ini cukup efektif ditambah saat ikut bertarung pada Pemilu 2019, PSI berada di barisan partai koalisi pemerintah.

“Pada Pemilu 2019, PSI muncul sebagai partai yang sangat mewakili anak muda,” ujar Refly.

Refly mengatakan kesan publik saat itu adalah PSI seperti PDIP, tetapi bernuansa anak muda.

Namun, kata dia, saat ini PSI sudah kehilangan arah. Hal ini yang mengakibatkan partai anak muda itu bakal tergerus dari pentas politik di 2024. 

Menurut Refly, kesalahan PSI itu adalah terlalu fokus mengkritik satu figur yang kini memimpin DKI Jakarta: Anies Baswedan.

“Kritis dan antikorupsi, itu yang kelihatan dari PSI. Namun, makin ke sini, makin terlihat PSI hanya fokus pada satu orang, yaitu Anies Baswedan,” ungkapnya.

Refly menilai bahwa PSI menganggap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai musuh bebuyutan. Jika hal itu hanya dilakukan oleh DPD PSI DKI Jakarta, Refly menilainya sebagai sesuatu yang wajar lantaran PSI adalah partai oposisi di DKI Jakarta.

"Kalau semua DPP ikut-ikutan beroposisi dengan gubernur DKI dan tak punya catatan kritis terhadap pemerintahan Presiden Jokowi, di situlah PSI gagal menjadi partai politik anak muda,” katanya.(*)

​​​​​

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT