SURABAYA, POSKOTA.CO.ID - Wilayah Jawa Timur (Jatim) menempati nomor dua terbanyak tujuan pemudik tahun ini dengan jumlah pemudik diperkirakan sekitar 16 juta orang.
Kemudian puncak arus mudik lebaran di prediksi terjadi pada tanggal 28 April 2022 dan puncak arus balik tanggal 8 Mei 2022. Untuk mengamankan arus mudik sebanyak 10.546 personel diterjunkan.
Tingginya pemudik menuju Jatim berdasarkan penelitian badan Litbang Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Korlantas Polri.
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Forkopimda Jatim, yakni Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, mengantisipasi lonjakan pemudik dengan menggelar Operasi Terpusat Ketupat Semeru 2022, Selasa (19/4/2022).
Irjen Nico Afinta mengatakan, Idul Fitri tahun ini pemerintah memperbolehkan masyarakat mudik lebaran dengan syarat sudah melakukan vaksinasi lengkap dan booster sesuai.
Hal itu sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 No.16 tahun 2022, tentang ketentuan pelaku perjalanan dalam Negeri dimasa pandemi Covid-19.
"Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan mudik di tengah pandemi covid-19, Polda Jatim berkomunikasi, berkolaborasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya akan melaksanakan Ops Ketupat Semeru 2022 yang akan dilaksanakan selama 12 hari terhitung mulai tanggal 28 April - 9 Mei 2022," kata Irjen Nico.
Lebih lanjut, Kapolda Jatim menyampaikan, dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2022, nantinya akan melibatkan sebanyak 10.546 personel, yang terdiri dari 1.220 personel Polda Jatim dan 9.326 personel Satwil jajaran, dengan didukung oleh TNI sebanyak 1.491 personel serta instansi terkait lainnya sebanyak 3.992 personel.
"Pengerahan personel tersebut akan diploting di 167 Pos Pam dan 51 Pos Yan serta di lokasi-lokasi yang rawan baik kriminalitas, laka lantas maupun tempat keramaian yang rawan penyebaran covid-19," ujarnya.
Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto menjelaskan, pada tahun ini akan terjadi peningkatan jumlan pemudik. Sehingga perlu diantisipasi agar mudik aman, sehat dan selamat.
"Jajaran Kodam V/Brawijaya siap mendukung kebijakan pemerintah untuk mengamankan mudik dengan mengelar personil Kodam V/Brawijaya sebanyak 20 SSY dan BKO organik dari Divif 2 Kostrad, Pasmar 2 dan Kopasgat sebanyak 10 SSY dan 2 SSK. Sedangkan kunci utama keberhasilan dalam mengamankan mudik adalah sinergitas antara TNI Polri dan pemerintahan," ucap Pangdam V Brawijaya.