ADVERTISEMENT

Polemik Yusuf Mansur Disebut Memaksa untuk Sedekah, Buya Yahya: Itu Merampok Menggunakan Rasa Malu Jemaah

Senin, 18 April 2022 16:10 WIB

Share
Video Ustaz Yusuf Mansur yang viral ((Foto : Tangkapan Layar video Twitter/@ardianpancaa)
Video Ustaz Yusuf Mansur yang viral ((Foto : Tangkapan Layar video Twitter/@ardianpancaa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gaya berdakwah Uztaz Yusuf Mansur menjadi polemik. Banyak masyarakat menilai bahwa Yusuf Mansur kerap memaksa jemaahnya untuk bersedekah.

Menanggapi polemik ini, Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah turut memberikan komentarnya.

Pemilik nama lengkap Yahya Zainul Ma'arif itu menilai konsep sedekah Yusuf Mansur tidak tepat karena ada unsur paksaan.

 

"Kemudian 'jika kau pria siapa yang begini kemudian berinfaq pahalanya begini, bersedakahlah begini' itulah cara nabi. Bukan menunjuk 'ente, kasih sedekah ya. Cincinmu bagus jual ya' nggak ada begitu. Nabi tidak mengajarkan begitu," kata Buya Yahya dalam kanal YouTube Nuansa Islam, dikutip Senin (18/4/2022).

Nabi Muhammad, lanjutnya, jika mengajak orang sedekah memberikan himbauan tidak dengan paksaan. "Itu bikin orang lari dari kebaikan jika dengan cara menunjuk, meminta. Itu seperti merampok, rampok pakai malu itu. Rampok kan pakai pedang dengan rasa malu, kalau nggak ngasih kan malu," imbuh Buya Yahya.

Dengan tegas Buya Yahya menilai apa yang dilakukan Ustaz Yusuf Mansur dengan menodong dan membuat pemberi sedekah seperti malu sehingga terpaksa memberi.

 

"Misalnya kita minta 'itu jamnya bagus buat saya ya' 'aduh'. Itu sama kayak 'kasih buat saya! Ayo!' Sa itu cuma karena dia punya makom seorang ustaz pakai atas nama Allah, atas nama nabi. Sama itu, bahaya itu. Kok ustaz minta-minta kerjaannya," ucap Buya Yahya.

"Kalau memberikan imbauan sedekah (nggak apa-apa). Tetap nggak boleh kalau kita bikin malu. Bikin malu nggak diajarkan oleh nabi SAW. Atau bikin orang lari, ini masalah sedekah. Maka lihat, ikhlas harus kita ajarkan untuk diri kita sendiri, akhlas kita ajarkan kepada orang lain," katanya. (Rizki Febianto)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT