Pengamat Politik Sebut Jokowi Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024, Begini Alasan Dasarnya

Minggu 17 Apr 2022, 21:25 WIB
Pengamat politik Dr Ujang Komarudin, dengan BPJS adanya upaya Pemerintah untuk mengumpulkan dana masyarakat.  (Foto/dokpribadi)

Pengamat politik Dr Ujang Komarudin, dengan BPJS adanya upaya Pemerintah untuk mengumpulkan dana masyarakat.  (Foto/dokpribadi)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Pada Pilpres 2024, tidak ada calon presiden (capres) yang incumbent (sedang menjabat), sehingga semua capres ada peluang untuk menang, menggantikan Presiden Joko Widodo.

"Karena Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024 tidak bisa mencalonkan lagi, sehingga berpeluang bagi calon lainnya," tutur Ujang Komarudin, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Minggu (17/4/2022).

Menurutnya, Presiden Jokowi bisa menjadi king maker (penentu kemenangan) di Pilpres 2024, siapapun capres yang didukungnya.

"Pasti Jokowi akan menjadi king maker setelah tidak lagi menjabat presiden, sehingga diharapkan capres yang didukungnya itu dapat memback-up dia, setelah tidak lagi menjadi presiden," terang Ujang.

Menurut Ujang, itu jika Jokowi konsisten dengan ucapannya, tidak terjadi  penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.

"Kita tidak tahu dinamika politik yang akan terjadi ke depan," papar Ujang.

Ujang menambahkan menuju pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada September 2023, sampai kini belum ada capres yang memiliki elektabilitas di atas 30 persen.

"Seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo elektabilitasnya masih di bawah 30 persen, dan nama lainnya yang juga disebut-sebut sebagai capres lebih parah elektabilitasnya," papar Ujang.

Ia menegaskan sampai kini belum ada capres yang dominan, sehingga perlu kerja keras lagi untuk meningkatkan elektabilitas.

"Sebab angka psikologis kemenangan dengan tingkat elektabilitas mencapai 60 persen, seperti yang pernah dicapai Capres SBY dan Jokowi di Pilpres," terang Ujang.

Namun demikian, lanjut Ujang, mereka yang akan maju di Pilpres 2024 tergantung peta koalisi dari partai politik (parpol) yang akan mengusungnya.

Berita Terkait

News Update