Membangun kekuatan ketahanan nasional dan pertahanan negara dalam perspektif luas harus dilakukan. Instrumennya bukan hanya kekuatan militer. Sebab membangun kekuatan militer dalam kepemimpinan Sukarno harus lahir sebagai konsekuensi pernyataan kepentingan nasional Indonesia.
Kalau pada tahun 1927 saja, Bung Karno sudah mencanangkan “Indonesia Merdeka Sekarang dan Sekarang” dan terbukti terjadi pada tahun 1945, lalu pada tahun 1948 menyatakan secara tegas, bagaimana pembebasan Irian Barat dinyatakan sebagai kepentingan nasional Indonesia, lalu apa kepentingan nasional Indonesia saat ini? Pertarungan geopolitik riil terjadi, lalu bagaimana merancang skenario agar Indonesia benar-benar disegani dalam percaturan politik dunia?
Hal-hal itulah yang harusnya menjadi diskursus bagi pengambil kebijakan pemerintahan negara. Seluruh instrument of National Power harus disimulasikan agar benar-benar efektif menjadi alat di dalam mewujudkan kepentingan nasional Indonesia. Sebab berbicara tentang kepemimpinan Indonesia dan bagaimana cara mewujudkannya, jauh lebih penting daripada meributkan hal-hal sepele yang hanya menghabiskan energi perjuangan bangsa. Jadi mari kita imajinasikan, tentang adanya pemimpin nasional yang benar-benar bertekad membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Merdeka!!!