PALEMBANG, POSKOTA.CO.ID - Di sela kunjungan kerja kesiapan jalur mudik lebaran Tol Trans Sumatera dari Bakauheni Lampung hingga Palembang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau preservasi Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan.
Jalan dengan panjang 29,87 KM tersebut, sebagaimana diketahui pengerjaannya dilaksanakan melalui skema kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Menteri Basuki mengatakan pekerjaan preservasi jalan melalui skema KPBU merupakan upaya inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional sehingga konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah dapat ditingkatkan.
"Tidak hanya jalan tol, jalan nasional juga kita cek karena perannya juga penting sebagai jalur logistik. Jalan Lintas Timur ini sekitar 30 km sedang kita perbaiki dan ditata lagi untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penggunanya," kata Menteri Basuki.
Adapun rincian lingkup utama proyek KPBU preservasi sebagai berikut:
- Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera sepanjang 29,87 KM meliputi ruas Jalan Srijaya Raya (6,30 KM)
- Jalan Mayjen Yusuf Singadekane (5,2 KM),
- Jalan Letjen H. alamsyah Ratu Perwiranegara (3,15 KM)
- Jalan Soekarno - Hatta (8,32 KM)
- Jalan Akses Terminal Alang-alang Lebar (4 KM)
- Jalan Sultan mahmud Badarudin II (2,9 KM).
Tercatat hingga 26 April 2022,progres konstruksi pekerjaan preservasi keseluruhan mencapai 40,7%.
Lebih lanjut dikatakan Basuki, Preservasi Jalintim Sumatera Selatan ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh kendaraan akibat kondisi jalan yang baik serta mempengaruhi pertumbuhan perekonomian wilayah dan menjaga inflasi.
“Kalau jalan rusak, biaya logistik menjadi lebih mahal dan berpengaruh pada inflasi,” ujarnya.
Selain preservasi jalan, proyek KPBU ini juga mencakup rehabilitasi dan penggantian 14 jembatan dengan total panjang bentang 2,57 km. Rinciannya adalah 8 jembatan di ruas Jalan Srijaya Raya, 4 jembatan di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane, dan 2 jembatan di Jalan Soekarno Hatta.
Proyek ini juga meliputi bangunan pendukungnya seperti Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB)/jembatan timbang dengan total luas lahan 41.900 M2. Terdapat 2 titik UPPKB berada di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane seluas 20.000 M2 dan di jalan Batas Palembang-Betung seluas 21.900 M2.
Proyek KPBU ini di bawah tanggungjawab Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Jalintim Adhi-Abipraya.