Siap Memasok Energi ke Asia, Vladimir Putin: Pengganti Energi Rusia yang Masuk Akal di Eropa itu Tidak Ada

Jumat 15 Apr 2022, 08:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping (Foto: Twitter/@_AfricanSoil)

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping (Foto: Twitter/@_AfricanSoil)

RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia siap memasok energi ke Asia. Minyak, gas, serta batu bara Rusia akan dialihkan sebagian besar ke Asia nantinya.

 Ini merupakan langkah usai negara-negara barat berusaha mengucilkan pasokan energi Rusia yang mempengaruhi ekonomi dunia.

Vladimir Putin juga menyebut bahwa pengganti energi Rusia yang “masuk akal” di Eropa itu tidak ada.

 

 “Kita perlu melanjutkan atas dasar bahwa di masa mendatang, pasokan energi ke Barat akan berkurang,” kata Putin pada pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi tentang sektor energi, dikutip dari Al-Jazeera pada Jumat (15/4/2022)

“Kita perlu diversifikasi ekspor,” tamabahnya.

Sebelumnya, pemerintah Barat telah memberlakukan sanksi luas pada sektor keuangan Rusia sebagai pembalasan atas invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Barat sekaligus juga telah mengumumkan langkah-langkah untuk melarang atau mengurangi penggunaan minyak, gas, dan batu bara Rusia.

“Rusia langkah demi langkah, menggeser arah ekspor kita. ke pasar yang berkembang pesat di Selatan dan Timur,” kata Putin.

 

Rusia menyumbang sekitar sepersepuluh dari produksi minyak global dan sekitar seperlima dari pasokan gas global.

Meski demikian, Putin mengatakan Rusia harus melanjutkan ke arah ekspor yang telah diambil dalam beberapa tahun terakhir dan  mulai melirik pasar di Asia.

“Upaya negara-negara Barat untuk mendorong pemasok Rusia, mengganti sumber daya energi kami dengan pengiriman alternatif, pasti akan mempengaruhi seluruh ekonomi global,” kata Putin.

Putin menambahkan bahwa Eropa tidak akan dapat segera mengganti semua gas Rusia. Menurutnya, pengganti yang masuk akal untuk energi Rusia bagi Eropa itu tidak ada.

“Yang disebut mitra dari negara-negara yang tidak bersahabat berasumsi bahwa mereka dapat menghindari sumber daya energi Rusia, termasuk gas alam. Penggantinya yang masuk akal untuk Eropa tidak ada,” jelas Presiden Rusia.

 

Dia lalu mengatakan bahwa Eropa bisa saja mengganti energi Rusia, namun, ada harga yang harus mereka bayar lebih.

“Itu mungkin (mengganti energi Rusia), tetapi itu tidak ada sejauh ini. Semua orang memahami bahwa tidak ada volume [sumber daya energi] gratis di pasar dunia.”

Rusia memasok sekitar 40 persen gas alam Uni Eropa, dan sanksi Barat atas perang Moskow di Ukraina telah memukul ekspor energinya.

Rangkaian sanksi tersebut  memperumit pembiayaan dan logistik dari kesepakatan yang ada.

Putin juga menyerukan percepatan proyek infrastruktur, seperti kereta api, jaringan pipa dan pelabuhan, yang akan mengalihkan pasokan minyak dan gas dari Barat ke pasar yang "menjanjikan" di Timur dan Selatan global.

Presiden Rusia memerintahkan pejabatnya untuk mempresentasikan rencana pada 1 Juni. tentang “memperluas infrastruktur transportasi ke negara-negara Afrika, Amerika Latin dan Asia Pasifik”.

 

Rusia meluncurkan pasokan gas pipa ke China pada akhir 2019 dan pada Februari menyetujui kontrak 30 tahun melalui pipa baru, yang belum dibangun.

Vladimir Putin mengatakan Rusia siap memasok energi ke Asia dan pelan-pelan beranjak dari pasar Eropa. (Firas)

Berita Terkait
News Update