ADVERTISEMENT

Mendagri: Harga Tes PCR Mahal Menjadi Kendala Turis Singapura datang ke Batam dan Bintan 

Jumat, 15 April 2022 23:10 WIB

Share
Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat memberikan keterangan. (dok Kemendagri)
Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat memberikan keterangan. (dok Kemendagri)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan kendala masuknya turis dari  Singapura ke Batam dan Bintan karena harga tes PCR mahal 

Di Singapura, biaya tes PCR cukup tinggi dibandingkan Indonesia. Jika di Indonesia biaya PCR sekitar 300 ribu rupiah, maka di Singapura bisa mencapai 180 dollar atau sekitar Rp 1,8 juta,"tutur Mendagri. 

 bh tu disampaikan Mendagri dalam konferensi pers usai meninjau Terminal Feri Internasional Nongsapura, Batam, Jumat (15/4/2022).

 Kendala lainnya, lanjut Tito, hanya pihak-pihak tertentu saja di Singapura yang ditunjuk untuk melakukan tes PCR. Berbeda dengan Indonesia yang membolehkan pihak swasta turut memberikan layanan tes Covid-19, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan tersebut.

 "Jasa PCR di sana yang melaksanakan PCR providernya PCR itu di network tertentu saja, beda dengan Indonesia di mana PCR itu diswastanisasikan, diprivatisasikan, sehingga tidak menjadi monopoli pemerintah,” jelasnya.

Adanya kendala itu membuat pemerintah Indonesia melakukan dialog dengan pihak pemerintah Singapura untuk membahas persoalan tersebut. Harapannya, kewajiban PCR di Singapura bisa diturunkan menjadi antigen, karena biayanya lebih murah sekitar 15 dollar atau Rp 150 ribu.

"Saya diskusi dengan teman-teman yang di sana, Singapura, dua minggu lalu, dan dengan Mendagri (dan) otoritas sana. Memang mereka mengatakan bahwa warga Singapura sudah kepengen untuk keluar dari Singapura untuk (berwisata) ke Batam, yang dekat kan Batam, Bintan, Johor,” ujar Mendagri.

Mendagri menangkap peluang pariwisata di Kota Batam dan sekitarnya untuk pemulihan ekonomi. Pasalnya, Batam memiliki potensi pariwisata yang bagus dan dapat memberikan pemasukan bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Mudah-mudahan bisa membuat tourisme pariwisata di Batam, Bintan, Karimun kembali ramai, dan kemudian mudah-mudahan juga ekonomi recovery ya,” Mendagri menambahkan. (Johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT