JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, berinisial MMS (45), mengalami penganiayaan oleh suaminya sendiri hingga memar. Penganiayaan tersebut telah dia terima sejak tahun 2019 silam.
Aksi penganiayaan itu dilakukan di rumahnya sendiri yang berlokasi di Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat.
Saat ditemui, korban mengatakan bahwa suaminya berubah drastis sejak tahun 2019 silam. Menurut MMS, suaminya itu tidak rela membayarkan dirinya makan.
"Dia (suami) gak rela ngebayarin saya makan gitu. jadi setiap dia abis bayarin makan itu dia marah-marah gitu," ujarnya kepada wartawan di Polsek Kembangan, Kamis (14/4/2022).
Korban sendiri tidak mengetahui persis penyebab suaminya berubah drastis. Padahal sebelumnya, korban sama sekali tidak pernah mendapat perlakuan kasar.
"Dia (suami) saya memang berubah semenjak tahun 2019 itu. Mungkin ada salah paham atau gimana yang menyebabkan suami saya berubah," jelas korban.
Padahal secara ekonomi, MMS mengaku suaminya itu tidak dalam keadaan ekonomi yang sulit. Bahkan sejak menikah 26 tahun silam, korban yang sudah dikarunia empat orang anak itu tidak pernah mengeluh secara ekonomi.
"Dari awal nikah mami papi bantuan (nafkah). Terus mertua saya juga pernah bantuin. Terus sekarang mami papi sekarang udah ga mau bantuin, jadi suami akhirnya," paparnya.
Sejak tahun 2019, MMS mengaku sudah sering mendapat penganiayaan oleh suaminya sendiri. Dirinya bahkan beberapa kali dipukul menggunakan benda tumpul hingga memar.
"Waktu itu saya abis pergi sama anak, dia (suami) saya sampe rumah marah-marah, dia mukulin saya, tangan saya dijepit, kepala saya dipukul. Terus waktu saya abis mandi saya keringin rambut pake hairdryer itu dipukul pake hairdryer dua kali ke leher," ucapnya.
Tak hanya itu, MMS bahkan pernah mendapat pengancaman akan dibunuh oleh suaminya sendiri. Kejadian itu bahkan disaksikan langsung oleh pembantunya.