Khawatir Timbulkan Banjir, Warga Tolak Pelebaran Saluran Air Pabrik di Kecamatan Cibodas Tangerang

Kamis 14 Apr 2022, 19:35 WIB
Warga saat mendatangi proyek pelebaran saluran air milik PT BT Cocoa, di Kecamatan Cibodas, Tangerang. (foto: poskota/ Iqbal)

Warga saat mendatangi proyek pelebaran saluran air milik PT BT Cocoa, di Kecamatan Cibodas, Tangerang. (foto: poskota/ Iqbal)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Warga Kecamatan Cibodas menentang proyek pelebaran saluran air perusahaan BT Cocoa. Sebab, mereka khawatir proyek tersebut malah akan memperparah banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut tatkala diguyur hujan.

Alasan warga menolak pembangunan tersebut bukanlah tanpa alasan. Warga khawatir saluran pembuangan air pabrik pengelolaan cokelat tersebut mengalir ke aliran warga. Warga pun mendatangi perusahaan tersebut untuk protes. Namun, tak satupun pihak perusahaan yang menemui warga.

Ketua RW 09, M Haris Supratman menjelaskan proyek tersebut mengalir ke saluran air utama Jalan Dipati Unus, RT 02. Selama ini, saluran air PT BT Cocoa ukurannya biasa saja, dengan lebar sekira 30 centimeter. Apabila dilebarkan kata dia, volume air yang dibuang dari kawasan pabrik akan lebih besar.

"Kondisi ini tentu akan memperparah banjir di pemukiman. Sebab selama ini banjir di kawasan Jalan Diapati Unus sangat tinggi," ujarnya, Kamis, (14/4/2022).

Haris pun meminta perusahaan tersebut untuk membuat saluran air tersebut. Yang tidak mengalir ke saluran air di pemukiman warga.

"Atau mereka lebih baik membuat tandon penampungan air. Yang penting saluran air mereka tidak menyatu dengan saluran air warga," katanya.

Kata Haris, saat ini warga tengah mencari solusi untuk menangani persoalan banjir di wilayah. Dengan adanya proyek tersebut maka upaya warga menjadi sia-sia.

"Kalau hujan pasti banjir disini. Kita juga lagi cari solusi sama pemerintah (kota Tangerang) supaya lokasi ini enggak banjir lagi," tuturnya.

Pantauan di lokasi, nampak proyek tersebut tengah berjalan. Namun, warga meminta proyek itu dihentikan sementara sampai ada solusi atas permintaan warga itu.

Ketua RT 3, Abdul Aziz menjelaskan saluran air tersebut memang berada di RT 3 yang mengalir ke RT 3 dan RT 4. Kondisinya, ada saluran air yang menyimpang dan berbelok. Sehingga, air yang ada bisa limpas ke pemukiman warga apabila hujan.

"Jadi imbasnya melebar. Kita khawatir akan tambah tinggi banjirnya," katanya.

Berita Terkait
News Update