Namun, karena pelaku masih di bawah umur, lanjut Dodi, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk sistem peradilan pidana kepada para pelaku.
Sementara itu, Widya selaku pihak Bapas mengatakan, pihaknya akan terlebih dahulu melakikan diversi sebelum langsung memasuki praperadilan.
"Kita akan melaksanakan diversi yang pada dasarnya, itu dari pihak korban. Jika dari korban menyetujui, maka kami akan melaksanakan diversi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda berinisial MD (20) tewas usai melakukan tawuran di wilayah Jalan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat pada Sabtu (9/7/2022) pagi tadi. MD tewas setelah mendapat sabetan di bagian dada.
Menurut warga, Heri Segel (45), hingga pukul 02.30 WIB wilayah Kota Bambu Utara masih sepi dan tidak tampak kelompok pemuda yang hendak melakukan tawuran.
"Saya tutup toko itu jam setengah 3 pagi, trus duduk-duduk dulu di depan toko sama warga setempat ngobrol. Jam setengah 3 ngobrol masih gak ada apa-apa, kita juga ngobrol ama keamanan," kata Heri kepada Poskota.co.id di lokasi kejadian, Sabtu (9/7/2022).
Insiden tawuran tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Kata Heri, wilayah Kota Bambu Utara memang kerap terjadi tawuran oleh warga manapun.
"Setengah 3 udah pulang buat persiapan saur, gak lama kemudian kita buka grup ada info insiden," sambungnya.
Selanjutnya, menurut Heri, kelompok tawuran jaman sekarang lebih modern karena menurutnya disaat warga setempat ramai mereka tidak ada yang muncul dan berkelompok. Namun, ketika warga mulai sepi mereka langsung datang dan langsung melakukan aksinya.
"Tawuran sekarang ini aneh, jaman media sosial lebih canggih, jadi bisa mantau dulu disaat kita lagi rame buat jaga biar gaada insiden, tapi pas yang jaga udah selesai baru dia ada lagi insiden. Kayanya dia punya tim mantau gitu," lanjutnya. (Pandi)