JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah genap 24 tahun pasca dibentuk tahun 1998. Anggota Komisi VI DPR RI, Intan Fauzi, menilai ada perubahan signifikan yang dialami Kementerian BUMN usia dipimpin oleh Erick Thohir.
Menurutnya, Erick disebut berhasil mentransformasi BUMN menjadi kepanjangan tangan negara dalam membantu masyarakat.
Perubahan atau transformasi Kementerian BUMN itu, kata Intan, terlihat dalam pengelolaan perusahaan negara yang mampu membawa perubahan lebih baik dibanding menteri sebelumnya.
"Di bawah kepemimpinan Pak Erick banyak yang dibenahi lagi dengan profesionalisme beliau, makannya beliau diamanahkan di Menteri BUMN ini. Backgroundnya pengusaha dan sebagainya itu mampu melakukan berbagai pemberesan dan pembenahan,” kata Intan Fauzi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2022).
Intan menjelaskan, keputusan Erick membuat holding pada beberapa perusahaan BUMN mampu menciptakan atmosfer baru dalam meningkatkan semangat kerja. Selain membuat holding-holding perusahaan baru, Erick juga membubarkan beberapa perusahaan yang dinilai tak efisien.
"Kita lihat sekarang ini dibuat klaster-klaster, ada ID Food yang membidangi pangan, kemudian ada MIND ID yang membidangi energi, lalu ada lagi perusahaan karya-karya dan semua dikelompokkan, diklaster sehingga tentu akan lebih fokus dan intensif sesuai bidangnya,” ucap Intan.
"Misalnya dulu itu BUMN kan punya anak perusahaan, cucu perusahaan yang bergerak di semua bidang padahal misalnya dia perusahaan penerbangan tapi punya hotel dan perubahan juga. Nah ini yang kemudian dipangkas sehingga tentu akan lebih efisien,” imbuhnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengakui lewat tangan Erick terjadi transformasi yang cukup besar dan program-program kerja Kementerian BUMN saat ini sangat jelas, hingga pelayanan kepada masyarakat dan penambahan profit sebagai tujuan utamanya itu tercapai.
“Soal transformasi tentu banyak yang dilakukan tadi, dibentuk holding-holding yang sesuai dengan klasternya, tentu akan lebih efisien, kemudian program kerjanya menjadi jelas sehingga ini kan bukan hanya peralihan tetapi percepatan juga untuk bagaimana bisa melayani publik dan mendatangkan profit,” jelasnya.
Selain itu, Intan juga menilai program yang dikeluarkan Erick melalui BUMN sangat membantu masyarakat. Di antaranya, program pendampingan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) secara menyeluruh, mulai dari pendanaan, pendampingan hingga pemasaran seperti PNM Mekaar, program Makmur dan Sembrani Fund yang membantu produk lokal jadi lebih berkembang.
“Banyak sekali perhatian ke UMKM seperti terbentuknya atau bergabungnya dalam holding BRI, PNM dan Pegadaian itukan dalam rangka menunjang program-program sektor UMKM. Big datanya menjadi besar, kemudian pelayanan dengan colocation juga menjadi terarah, sehingga saya yakin ini bisa langsung sangat terbantu oleh UMKM,” bebernya.