CHINA, POSKOTA.CO.ID – Kementerian Luar Negeri China akhirnya mengeluarkan pernyataan yang mengecam sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia.
China menganggap sanksi sepihak Amerika Serikat terhadap Rusia tidak dapat diterima, karena semua negara lain pada akhirnya harus membayarnya.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, pada Rabu (13/4/2022). Zhao menganggap sanksi AS itu juga merusak ekonomi global.
Adapun dampak dari sanksi, tidak hanya AS melainkan seluruh negara Barat terhadap Rusia, adalah meningkatnya harga minyak dan gas secara global.
Jubir Kemenlu China menyebut Amerika Serikat adalah kekuatan besar yang harusnya bertanggung jawab dengan sistem ekonomi global.
"Amerika Serikat adalah kekuatan besar dan memikul tanggung jawab khusus untuk mematuhi aturan sistem ekonomi dunia dan untuk menjaga stabilitasnya,” kata Zhao dalam jumpa pers sambil mengomentari efek negatif dari pembatasan AS terhadap Rusia, dikutip dari TASS pada Kamis (14/4/2022)
“Situasi di mana semua negara lain harus membayar sanksi sepihak Washington tidak boleh diizinkan," tambahnya.
Menurut diplomat China, pemerintah AS "harus memperbaiki kesalahan lama" dan memberikan bantuan untuk pembicaraan damai Rusia-Ukraina.
"Perang dan sanksi bukanlah satu-satunya pilihan," kata Zhao.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari para pemimpin republik Donbass.
Putin menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, satu-satunya tujuan adalah demiliterisasi dan denazifikasi negara itu.
Setelah itu Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris, serta sejumlah negara lain menyatakan menjatuhkan sanksi terhadap individu dan badan hukum Rusia.
Namun tidak seperti sejumlah negara besar, China sampai saat ini menolak untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan bergabung dengan sisi Barat.
Justru, Jubir Kemenlu China dengan terang mengecam sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia. Sanksi itu dianggap merusak ekonomi global. (Firas)