ADVERTISEMENT

Waduh! Pengeroyok Ade Armando Akui Terprovokasi dan Kesal Saat Memukuli, Kriminolog: Motifnya Lebih Kompleks

Rabu, 13 April 2022 20:10 WIB

Share
Kriminolog UI, Josias Simon. (ist)
Kriminolog UI, Josias Simon. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Akhirnya polisi mengungkap motif salah dua pelaku pengeroyok founder Civil Society Watch (CSW), Ade Armando pada saat aksi demonstrasi mahasiswa 11 April 2022 kemarin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya menyebut, berdasarkan pemeriksaan terhadap dua tersangka sebelumnya, yakni Komarudin dan Muhammad Bagja.

Keduanya mengaku melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi yang ada di TKP dan kesal dengan apa yang disuarakan Ade di media sosial yang cenderung kontroversial terkait agama.

Merespons hal tersebut, Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon mengatakan, terkait pengakuan motif kedua pelaku memang belum bisa disahihkan sepenuhnya.

"Sebab, yang saya lihat dalam perkara ini motifnya cukup kompleks ya. Pasti ada motif lain kalau penyelidikan polisi telah selesai sepenuhnya," kata Josias saat dihubungi Poskota.co.id Rabu (13/4/2022).

Josias mengatakan, kalau dilihat dari perkspektif yang lebih luas.

Motif pelaku yang menyebut kesal lantaran pernyataan Ade yang kontroversial soal agama, bisa saja termentahkan ketika penyelidikan ini tuntas dan terbuka.

"Bisa jadi, ada ketidaksukaan terhadap Ade ini dilatari juga karena ada haluan politik yang berbeda. Pasalnya, kalau kita lihat, Ade berada dalam lautan massa yang haluan politiknya bersebrangan dengannya. Namun, itu masih kemungkinan ya. Semuanya, bisa terungkap ketika penegakkan hukum tuntas," ujarnya.

"Terkait dengan persekusi Ade yang dilucuti pakaiannya, saya tidak bisa berkomentar karena polisi sendiri pun belum bisa mengungkapkannya," tegasnya.

"Tapi semua kembali lagi pada bagaimana penyelidikan Kepolisian selesai. Dari hal itu kita akan melihat motif yang sesungguhnya, karena ya itu, perkara ini cukup kompleks motifnya," ucap Josias.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali meringkus tersangka tambahan dalam insiden pengeroyokan Ade Armando.

Zulpan mengatakan, di samping enam pelaku utama pemukulan dan pengeroyokan.

Ternyata terdapat satu pelaku lain di luar keenam orang tersebut yang turut diamankan Kepolisian.

"Atas nama Arif Pardiani, kita tangkap di Jakarta. Ini yang kalau terlihat di video yang beredar di media sosial. Yang bersangkutan ini melakukan provokasi, diantaranya mengeluarkan kata-kata Ade Armando sudah mati dan semua turun, semua yang ada di Jakarta," kata Zulpan dalam jumpa pers Rabu (13/4/2022).

"Yang bersangkutan saat ini telah menjalani pemeriksaan intensif," sambung Zulpan.

Dia melanjutkan, selain Arif yang berperan sebagai provokator.

Pihaknya juga turut mengamankan salah seorang tersangka pengeroyokan Ade Armando.

"Hari ini dini hari tadi pukul 02.30 WIB Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku ketiga terkait kasus pemukulan dan pengeroyokan atas nama Dhiah Ulhaq," ujarnya.

Dia menjelaskan, Dhiah Ulhaq diringkus polisi di pondok pesantren Yayasan Al-Madat, Serpong, Tanggerang Selatan.

"Saat ini yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim terkait dengan keterlibatan dengan kasus ini. Nanti kami sampaikan apa yang jadi motif termasuk kenapa ada si lokasi di tempat penangkapan (ponpes) tersebut," tutur Zulpan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT