INGGRIS, POSKOTA.CO.ID - Erik Ten Hag dikabarkan resmi menjadi pelatih baru Manchester United. Pelatih asal Belanda tersebut mencapai kesepakatan berdurasi empat tahun.
The Red Devil akhirnya menemukan pengganti permanen Ole Gunnar Solskjaer, yang dipecat pada November 2021 lalu. Ralf Rangnick yang saat ini menjadi pelatih sementara United, akan pindah peran sebagai konsultan klub selama dua tahun ke depan.
Sementara, peforma Manchester United mengecewakan musim ini. MU kembali harus puasa gelar musim ini dengan tersingkirnya mereka dari kompetisi-kompetisi Inggris dan Liga Champions.
Di Liga Primer Inggris, Setan Merah saat ini berada di peringkat ke-7 klasemen dengan 51 poin dari 31 pertandingan. Jangankan untuk zona Liga Champions, zona Liga Europa saja Man United tidak masuk.
Melansir dari Daily Mirror, para petinggi Old Trafford membuat terobosan dalam negosiasi dengan Ten Hag pada hari Selasa (12/4) setelah beberapa wawancara mendalam.
Dikatakan pelatih berusia 52 tahun itu memaparkan rencana jangka panjangnya untuk United, termasuk memiliki keputusan akhir tentang transfer dan mengubah gaya permainan mereka.
Setelah mengalahkan Mauricio Pochettino dalam perebutan kursi panas Old Trafford, Ten Hag akan menjadi manajer permanen kelima Setan Merah di era pasca Sir Alex Ferguson.
Nama-nama seperti David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solskjaer semuanya gagal membawa masa kejayaan kembali ke Theater of Dreams. Sekarang akan menjadi tugas pelatih asal Belanda untuk merevitalisasi United, dengan Rangnick diharapkan untuk membantu dari atas.
Sejumlah nama telah dikaitkan akan bergabung sebagai staf pelatih Ten Hag, seperti Steve McClaren, Robin van Persie dan Rene Meulensteen. Ketiganya memiliki pengalaman bekerja di United selama masa kejayaan mereka di bawah Ferguson.
Terakhir kali Manchester United memenangkan piala adalah pada kompetisi Liga Europa tahun 2017. Saat itu Setan Merah masih berada di bawah kendali Jose Mourinho.
Jadi pelatih baru Manchester United, Erik Ten Hag membawa beban berat di pundaknya untuk mengakhiri puasa gelar. Ini ditambah ekspektasi tinggi dari fans, serta skuad Man United yang bermasalah. (Muchammad Yazid)
