JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim gabungan dari Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah membekuk 4 dari 7 tersangka kasus pengeroyokan pegiat media sosial yang juga Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Dari 4 tersangka yang dibekuk tersebut, 3 diantaranya diduga terlibat langsung melakukan penganiayaan terhadap Ade Armando.
Sedangkan 1 lainnya berperan sebagai provokator yang memperkeruh suasana.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap dua tersangka sebelumnya, yakni Komarudin dan Muhammad Bagja ini, terungkap bahwa Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi yang ada di TKP," kata Zulpan kepada wartawan, Rabu 13 April 2022.
"Sementara tersangka Bagja, menyampaikan dalam pemeriksaan, yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban di media sosial," ujarnya.
Zulpan menjelaskan, bahwa para tersangka itu tidak satu pun berstatus sebagai mahasiswa.
Atau dengan kata lain, bisa disebut sebagai 'penyusup' dalan demonstrasi 11 April.
"Jadi yang lakukan pengeroyokan adalah kelompok di luar BEM SI, jadi non mahasiswa. Kemudian soal penyusup saya kira bisa disebut itu, tapi kami masih periksa lebih lanjut terkait motif terselubung, misalnya mereka satu kelompok atau jaringan," papar Zulpan.
Selain itu, perwira menengah Polri itu menuturkan, pihaknya juga turut mengamankan salah seorang tersangka pengeroyokan Ade Armando.
"Hari ini dini hari tadi pukul 02.30 WIB Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku ketiga terkait kasus pemukulan dan pengeroyokan atas nama Dhiah Ulhaq," ujar dia.
Dia menjelaskan, Dhiah Ulhaq diringkus polisi di pondok pesantren Yayasan Al-Madat, Serpong, Tanggerang Selatan.