Demonstrasi 11 April Berujung Ricuh, Polisi Minta Organisator Layangkan Pemberitahuan Minimal 3X24 Jam Sebelum Aksi

Rabu 13 Apr 2022, 09:54 WIB
Kabis Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan. (foto: poskota/pandi)

Kabis Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan. (foto: poskota/pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Imbas kericuhan yang mewarnai jalannya aksi demo mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (11/4/2022) kemarin, membuat polisi semakin ketat dalam melakukan tindakan preventif ke depannya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, sejatinya aksi demonstrasi 11 April kemarin telah berjalan sesuai koridornya.

Di mana Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), usai tuntutannya diterima dan ditemui oleh beberapa pihak terkait seperti Sufmi Dasco, Lodewijk, Rahmat Gobel, serta Kapolri memutuskan untuk meninggalkan lokasi demonstrasi dengan damai.

"Jadi kerusuhan yang kemarin terjadi itu (demonstrasi 11 April) itu dipicu oleh penyusup atau yang kami sebut non mahasiswa, di mana terjadi pemukulan terhadap Ade Armando yang dilakukan bukan dari kelompok BEM SI," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Selasa (13/4/2022).

Karenanya, ujar dia, bagi para organisator demonstrasi diimbau untul se-minimal mungkin memberikan surat pemberitahuan aksi kepada polisi dalam jangka waktu 3X24 jam sebelum aksi digelar.

"Surat pemberitahuan demonstrasi harus diberikan kepada Kepolisian paling tidak 3x24 jam sebelum melakukan kegiatan agar Kepolisian dapat memberi pelayanan," ucapnya.

Sebelumnya, untuk diketahui, insiden pengeroyokan terjadi di sela-sela waktu penghujung demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR pada Senin (11/4/2022) sore hari.

Dalam insiden tersebut Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fisip UI, yakni Ade Armando menjadi korban yang mengakibatkan sekujur tubuhnya babak belur akibat dihujani pukulan 'oknum' demonstran di lokasi.

Dari video viral yang beredar, Ade Armando sebelumnya terlibat perselisihan dengan sejumlah Ibu-Ibu di lokasi. Namun, masih belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari perselisihan itu.

"Buzzer, Bulan puasa, munafik, penjilat, pengkhianat. Sadar kau sadar!," kata Ibu-Ibu dalam video viral tersebut. (Adam).

Berita Terkait
News Update