JAKARTA , POSKOTA.CO.ID - Deklarator Barisan Nusantara (BARNAS) Sandy Patriana Mahura menyampaikan sikapnya atas pernyataan Masinton Pasaribu kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) berkaitan dengan status beliau sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 2019-2024.
"Menolak semua pernyataan dan tuduhan sang ahli penuduh Masinton Pasaribu kepada Luhut sebagai tidak berdasar penuh muatan politis. Menganggap LBP brutus berarti Masinton telah menyamakan posisi Ibu Megawati saat bersama Gus Dur. Masinton telah secara sistematis melakukan manuver pembusukan dan insinuasi politik secara serampangan dan gegabah," kata Sandy Patriana Mahura dalam keterangannya, Rabu (13/4/2022).
Sandy Patriana Mahura mengatakan, semua yang dilakukan seorang Menteri tidak boleh melebihi kapasitasnya sesuai jabatannya, sehingga tidak ada peran tuggal seorang pembantu Presiden.
"Namun seorang pembantu Presiden seperti Ketua Partai boleh dilindungi oleh para pembantunya sebagai bagian dari doktrin logika loyalitas. Seperti halnya Masinton melindungi Partai, Sekjen atau Ketua Umumnya dari serangan publik. Itu bahkan menjadi kewajiban dasar seorang pengbdi yang jujur dan tulus," ucapnya.
Ia meminta semua pihak dalam koridor pemerintahan koalisi menjaga dan menafkahi persatuan dengan keikhlasan untuk saling menjaga bukan untuk saling menjatuhkan. Negeri ini memerlukan lebih banyak orang untuk bersatu daripada berseteru.

Deklarator Barisan Nusantara (BARNAS) Sandy Patriana Mahura. (ist)
"Demikian pernyataan sikap kami yang berada di luar ring namun di dalam kepentingan yang sama yakni Menjaga NKRI," tutupnya.
Sebelumnya, Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan adalah brutus di dalam lingkaran Presiden Jokowi. “Brutus di dalam Istana itu ya Luhut,” kata Masinton kepada wartawan, Senin (11/4/2022) lalu.
Pernyataan itu disampaikan Masinton terkait manuver politik Luhut yang kerap mewacanakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi atau Presiden 3 Periode dan penundaan Pemilu 2024. (rizal)