UKRAINA, POSKOTA.CO.ID - Pasukan dan pejabat Ukriana menuduh Rusia menggunakan senjata kimia di kota pelabuhan Mariupol. Hal tersebut menyebabkan pasukan dan warga sipil mangalami beberapa komplikasi penyakit pernapasan.
“Pasukan Rusia menggunakan zat beracun yang tidak diketahui asalnya terhadap militer dan warga sipil Ukraina di kota Mariupol, yang dijatuhkan dari pesawat tanpa awak Rusia,” Resimen Azoz, unit Garda Nasional Ukriana.
10, 2022Russia bombed cisterns with nitric acid in the city of Rubizhne (Luhansk region). They turned Ukrainian factory into a chemical weapon against Ukrainian people. pic.twitter.com/IhPe9K19Oq
— Roman 🇺🇦 Sheremeta (@rshereme)
“Korban mengalami gagal napas dan sindrom vestibulo-ataksis,” tambahanya.
Amerika belum dapat mengonfirmasi senjata kimia
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price kepada CNN mengatakan Amerika Serikat (AS) belum dapat mengonfirmasi penggunaan senjata kimia tersebut, tetapi AS sebelumnya telah memperingatkan Ukriana bahwa Rusia dapat menggunakan senjata kimia di Ukraina.
“Sebelum hari ini, ada informasi yang kredibel yang tersedia bagi kami bahwa Rusia mungkin telah bersiap untuk menggunakan bahan kimia, berpotensi gas air mata dicampur dengan zat lain, sebagai bagian dari upaya untuk melemahkan, untuk melumpuhkan militer dan sipil Ukraina yang berada di Mariupol, menggunakan senjata kimia ini sebagai bagian dari upaya untuk melemahkan pertahanan itu,” kata Price.
“Kami membagikan informasi itu dengan mitra Ukraina kami. Kami akan melakukan percakapan langsung dengan mereka untuk mencoba dan menentukan apa yang sebenarnya terjadi di sini, dan segera setelah kami mendapatkan kepastian tambahan, kami akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengatakan apa ini atau apa yang mungkin terjadi,” tambahnya, dikutip dari CNN, Selasa (12/4/2022)
Pihak Inggris juga mengatakan akan bekerja sama dengan mitra untuk menyelidiki laporan terkait pengguan senjata kimia di Mariupol.
***