JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kalang kabut karena dicecar pertanyaan oleh mahasiswa UI perihal big data yang diklaim berisi pendukung penundaan pemilu.
Peristiwa itu terjadi saat Luhut tengah menemui massa aksi BEM UI di Balai Sidang UI, Depok, Selasa (12/4/2022). Luhut tampak ditemani rektor UI Ari Kuncoro saat menghadapi mahasiswa yang menuntut penundaan pemilu alias perpanjangan masa jabatan presiden.
Pada pertemuan itu, Luhut bersikukuh memiliki big data yang menjadi modal dia menyuarakan penundaan pemilu. Tapi, pria yang baru saja diberi jabatan Ketua Harian Dewan Sumber Daya Air Nasional ini mengelak saat dimintai bukti data oleh mahasiswa.
“Banyak dan ada di saya (big data masyarakat ingin Pemilu 2024 ditunda-Red),” ujar Luhut.
Mendengar jawaban itu, sejumlah mahasiswa pun mendesak Luhut untuk membukanya.
“Keluarin datanya, Pak!” sorak para mahasiswa.
Mendengar desakan itu, suara Luhut seketika meninggi. Dia tegas menolak tuntutan mahasiswa tersebut.
"Kamu tidak berhak juga menuntut saya. Saya punya hak untuk bilang enggak," kata Luhut tanpa memberikan alasan.
Beberapa waktu lalu, Luhut sempat mengatakan adanya Big Data berkaitan dengan Pemilihan Umum 2024. Ia mengklaim memiliki big data yang berisi aspirasi publik di media sosial.
"Kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," klaim Luhut.
Pernyataan Luhut itu menuai reaksi publik dan sejumlah tokoh. Mereka meminta agar Luhut membuka big data yang ia klaim tersebut. Namun, hingga kini Luhut tak pernah mengungkapkannya. (*)