JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) Mohamad Guntur Romli menanggapi insiden pemukulan terhadap Ade Armando. Menurutnya, Ade dipukuli oleh penyusup dan preman yang bukan dari kalangan Mahasiswa.
Menurut Romli, Ade adalah sosok yang paling keras menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Namun hal itu, menurutnya bukan satu-satunya penyebab Ade Armando menjadi bulan-bulanan masa ditengah demo mahasiswa.
"Ade Armando itu sosok paling keras menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, makanya dia datang dan ikut demo hari ini, tapi dia dianiaya oleh penyusup, preman yang suka bawa-bawa agama. Biadab itu namanya,"ujarnya di Jakarta, Senin, (10/4).
Dilain pihak, pengamat politik Hendri Satrio meminta kepada pihak berwajib untuk mengusut tuntas tindakan kriminal yang menimpa Ade Armando, menurutnya, walaupun korban memiliki jejak rekam kurang baik, tindakan main hakim sendiri tidak dibenarkan.
"Sudah seharusnya diusut ya, main hakim sendiri itu nggak dibenarkan. Walaupun Ade Armando itu bagaimana ya tetap saja main pukul tidak dibenarkan. Apalagi demo tersebut dilakukan oleh mahasiswa,"ujarnya kepada Poskota.co.id, Senin, (10/4).
Sekadar informasi, Ade Armando menjadi korban pengeroyokan massa tak dikenal yang ikut dalam aksi "Mahasiswa bergerak" 11 April 2022. Ada dugaan jika ulah Ade Armando selama ini disebut-sebut sebagai pemicu adanya kemarahan dari massa tertentu.
Jejak digital Ade Armando bersama teman-temannya yang dikenal sebagai buzzerRP, disinggung jadi penyebab dosen UI itu babak belur.
Konten Youtube milik Pegiat Media Sosial Ade Armando diduga menjadi satu di antara alasan kemarahan massa aksi demo mahasiswa 11 April 2022. Pasalnya, Dosen Universitas Indonesia tersebut kerap membuat konten yang dianggap bisa memecah-belah bangsa.(CR04)