ADVERTISEMENT

Kapolda Metro Sebut Berhasil Identifikasi Pelaku Pengeroyokan Ade Armando

Selasa, 12 April 2022 09:42 WIB

Share
Kapolda Metro Jaya menjelaskan soal insiden pengeroyokan Ade Armando di depan  Gedung DPR. (Foto: Poskota/Andi Adam Faturahman)
Kapolda Metro Jaya menjelaskan soal insiden pengeroyokan Ade Armando di depan  Gedung DPR. (Foto: Poskota/Andi Adam Faturahman)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,  POSKOTA.CO.ID - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Ade Armando menjadi korban pengeroyokan pada saat mengikuti aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (11/4/2022).

Akibat hal tersebut, 'Influencer' Presiden Joko Widodo itu pun harus dilarikan ke Rumah Sakit usai menjadi bulan-bulanan massa yang mengakibatkan dirinya babak belur tak karuan.

Terkait hal tersebut, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran menyebut, bahwa polisi telah berhasil mengidentifikasi pelaku pengeroyokan pendiri Civil Society Watch (CSW) itu.

"Ada sekelompok massa yang kami sudah identifikasi lakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada saudara Ade Armando," kata Fadil di halaman Kompleks Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022) malam.

Atas terjadinya insiden ini, Mantan Kapolda Jawa Timur itu menyayangkan, ada sekelompok massa yang sengaja memancing di air keruh atau dengan kata lain mencoba memanfaatkan momentum aksi demo ini untuk membuat kerusuhan alih-alih menyampaikan pendapatanya.

"Malam ini juga tim akan bergerak, sesuai janji, saya akan menindak tegas siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum. Mengusut siapa yang menjadi dalang dan memerintahkan ini semua terjadi. Mudah-mudahan pelaku akan segera kita ungkap," tutur Fadil.

Fadil menjelaskan, karena insiden pengeroyokan tersebut, anggotanya di lokasi pun terpaksa melakukan tindakan tak terukur guna menyelematkan nyawa Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UI itu.

"Namun, pada saat anggota kami melakukan evakuasi, massa pun bertambah beringas dengan menyerang anggota, sehingga anggota kami yang melakuka  evakuasi pun terluka," ungkap dia.

"Ini gambar yang saya tunjukkan anggota yang melakukan evakuasi menolong saudara Ade Armando. Ada enam anggota kami yang terluka," paparnya.

Dia menambahkan, dari hal tersebut, dirinya bersama dengan Pangdam Jaya pun langsung turun ke lapangan guna memulihkan situasi yang tak kondusif itu.

"Pada saat terjadi perlawanan dari kelompok massa mahasiswa tersebut saya bersama Pangdam Jaya dan pasukan Polda Metro Jaya turun langsung untuk memulihkan situasi," imbuh Fadil.

"Kami mengimbau masyarakat dan adik mahasiswa segera kembali ke rumah, tidak memblokir jalan tol. Alhamdulillah tadi pukul 17:00 WIB situasi di depan DPR terkendali. lalu lintas bisa berjalan lancar. Untuk lokasi di depan Istana, di sekitar Patung Kuda berjalan dengan sangat kondusif, aman, dan tidak ada insiden yang berarti. sekarang lalu lintas lancar dan normal kembali," ujarnya.

"Harapan kami selanjutnya tidak ada unjuk rasa. Ini pentingnya pemberitahuan, karena dengan pemberitahuan kami bisa mengetahui elemen yang akan turun, jumlahnya, tuntutannya, sehingga kami bisa melakukan fasilitasi dan pelayanan agar mekanisme unjuk rasa sesuai tujuan untuk menyampaikan pendapat," sambungnya.

"Mudah-mudahan penyampaian pendapat berikutnya kita bisa saling menghargai, saling respek. Mengapa? penting pemberitahuan tersebut jauh-jauh hari disampaikan, bahwa tidak ada niatan untuk menghalangi apalagi tidak memberikan ruang untuk sampaikan pendapat," tandas Jenderal bintang dua itu.

Untuk diketahui, insiden pengeroyokan terjadi di sela-sela waktu penghujung demonstrasi mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (11/4/2022) sore hari.

Dalam insiden tersebut 'Influencer' Presiden Joko Widodo, yakni Ade Armando menjadi korban yang mengakibatkan sekujur tubuhnya babak belur akibat dihujani pukulan 'oknum' demonstran di lokasi.

Dari video viral yang beredar, Ade Armando sebelumnya terlibat perselisihan dengan sejumlah Ibu-Ibu di lokasi. Namun, masih belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari perselisihan itu.

"Buzzer, Bulan puasa, munafik, penjilat, pengkhianat. Sadar kau sadar!," kata Ibu-Ibu dalam video viral tersebut. (Adam)

ADVERTISEMENT

Reporter: Andi Adam Faturahman
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT